Bahasa Arab Cita – Cita – Cita – cita merupakan suatu impian dan harapan seseorang. Cita – cita merupakan mimpi – mimpi sebagai kunci yang akan menentukan akan jadi apa kita nanti di masa depan.
Dalam bahasa Arab, cita – cita yaitu :
أمْنِيَّة، بُغْيَة، طُمُوْح، غَرَض، قَصْد، مُرَاد، مَرَام، مُرْتَجًى، مَرْمًى، مَطْمَح، هَدَف، وَطَر
Untuk menggapai sebuah cita – cita yang kita impikan, maka membutuhkan proses dan kerja keras dan waktu yang panjang. Sebagaimana cita – cita ingin bisa menguasai bahasa Arab secara keseluruhan baik dari segi ilmu tata bahasanya.
Apa enaknya bisa bahasa Arab ?
Pada kesempatan kali ini, kita akan menjawab pertanyaan diatas tentang apa enaknya bisa bahasa Arab. Yuk langsung saja kita simak.
Keistimewaan Menguasai Bahasa Arab
Sebagai seorang yang beragama Islam, kita seharusnya sadar dan menyadari akan urgensi bahasa Arab. Karena Islam dan bahasa Arab adalah salah satu bagian yang tidak bisa terpisahkan oleh satu sama lain. Seperti ibarat mata uang logam yang memiliki 2 sisi. Apabila cuma 1 sisi, uang tersebut tidak akan laku untuk ditukarkan. Begitulah perumpaan ikatan antara bahasa Arab dengan Islam.
Agama Islam selalu identik dengan bahasa Arab dan begitu juga sebaliknya. Islam dibawa oleh Muhammad – shallallahu ‘alaihi wa sallam – putra bangsa Arab dari suku terbaik dan termulia, yaitu Suku Quraisy. Dan Muhammad pun diutus ke bangsanya sendiri bangsa Arab, supaya mereka lebih menerima apa yang ia bawa.
Pada zaman masa diutusnya Nabi Muhammad SAW. ke bangsa Arab dahulu, mereka merupakan bangsa yang dikenal dengan kefasihan dan kelihaian mereka dalam bidang sastra dan syair.
Baca : Biodata Bahasa Arab Penyair Alfarazdaq
Kemampuan tersebut merupakan baru meter bagi mereka yang dijadikan sebagai alat ukur kemulian sebuah suku atau tidaknya.
Bahwa setiap tahunnya mereka mengadakan perlombaan sastra di pasar Ukaz. Dan yang keluar sebagai pemenang, hasil karyanya akan dipajang di Ka’bah, supaya disaksikan dan dibaca oleh semua orang yang melakukan thawaf di sekelingnya. Maka secara otomatis suku sang juara akan dikenal oleh suku-suku yang lain dan akan terangkat pula harkat dan martabat mereka.
Kemudian AllahSWT ketika mengutus rasul, Allah memberikan kepada Nabi Muhammad – shallallahu ‘alaihi wa sallam – sebuah mukjizat. Sebuah mukjizat tersebut yaitu berupa kitab suci yang bernama Al-Quran, yang Allah turunkan dengan bahasa Arab, namun susunan kalimat dan rangkaian kata-katanya menempati posisi puncak dalam kefasihan. Tidak ada seorang pun yang bisa menandingi kefasihan, kualitas dari kitab suci Al Qur’an tersebut.
Hingga Allah – ta’ala – pun menantang bangsa Arab untuk bisa mendatangkan yang semisal dengannya, namun mereka tidak mampu, dan harus jujur mengakui keabsahan Al-Quran. Hal ini di termaktub dalam al Qur’an yaitu :
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Artinya: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 23).
Dan akhirnya mereka mengakui bahwa Al-Quran bukanlah buatan manusia, namun kitab yang diturunkan langsung dari Rabb Semesta Alam.
Menanggapi hubungan antara Islam dan bahasa Arab tersebut sahabat Nabi yaitu syaidina Umar bin Khattab – radhiallahu ‘anhu – pernah berkata :
تعلموا العربية ، فإنها من دينكم
Artinya : “Pelajarilah bahasa Arab, karena ia (bahasa Arab) adalah bagian agama kalian”.
Berdasarkan ulasan diatas, maka dapat kita ambil pelajaran bahwa kita harus menyadari dan memahami bahwa Islam dan bahasa Arab adalah satu kesatuan. Dan kita juga mengetahui seberapa erat hubungan dan ikatan bahasa Arab dan Islam tersebut.
Namun sebagian kaum muslimin masih ada yang menganggap bahwa bahasa Arab sebagai hal yang sepele, bahkan mungkin acuh tak acuh.
Oleh karena itu, kita sebagia orang tua atau guru yang beragama Islam, mari kita kenalkan dan ajarkan kepada anak – anak kita tentang Bahasa Arab, tentang Agama. Kita tidak perlu khawatair anak – anak kita dikatakan tidak modern dan lainnya.
Baca : Makalah Makhorijul Huruf (مخارج الحروف)
Sebab yang kita cari adalah berkahnya dan ridho dari Allah swt. Jika Bekal agama sudah tertanam kepada anak – anak kita, maka untuk kemana anak kita nanti, mau jadi apa anak kita nanti, insyaAllah tidak akan salah jalan karena di bimbing oleh agama.
Kemudian, berikut ini nilai penulis cantumkan beberpa nilai – nilai tambah jika kita bisa berbahasa Arab :
- Suatu nilai tambah tersendiri ketika kita membaca Al-Quran yang itu notabene berbahasa bukan bahasa ibu kita, namun kita mampu memahami secara langsung makna dan kandungan artinya tanpa harus membukan Mushaf terjemahannya. Sebab Al Qur’an adalah kitab kalam Allah, rabb pencipta Alam.
- Salah satu nilai tambah yang kedua adalah,ketika kita membaca atau mendengar hadits – hadits yang merupakan berbahasa Arab, namun kita juga bisa memahami dan mengerti maknanya langsung tidak perlu mencari alat penerjemahannya.
Sehingga dengan begini kita akan lebih mudah mengenal apa-apa saja yang disukai dan dicinta oleh Nabi Muhammad SAW dan apa yang dilarangnya.
Demikianlah pembahasan kita mengenai bahasa Arab Cita- Cita. Semoga bermanfaat ….