Model Pembelajaran Discovery Learning

Posted on

Model Pembelajaran Discovery Learning- Definisi, Ciri-Ciri, Karakteristik, Contohnya- Hallo sahabat pembaca yang budiman, pada kesempatan kali ini kita akan membahas makalah tentang Model Pembelajaran Discovery Learning, yang meliputi : Definisi, Tujuan, Macam, dan Langkah - Langkahnya serta beberapa kelebihan dan kekurangannya.

Di dalam dunia pendidikan, terdapat banyak macam model pembelajaran, salah satu tujuan dari banyak model pembelajaran tersebut untuk memudahkan proses belajar mengajar di kelas, sehingga murid bisa dengan mudah untuk menangkap materi yang akan di ajarkan.

Metode pembelajaran di terapkan dengan tujuan untuk mempermudah proses kegiatan belajar mengajar.

Untuk itu, banyak ahli atau pakar pendidikan yang berinovasi menemukan berbagai macam model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan. Salah satu metode yang telah di temukan adalah metode pembelajaran Model Discovery Learning.

Ingin tahu apa itu model pembelajaran Discovery Learning? Mari langsung saja kita simak uraian materinya dibawah berikut ini!

Definisi Model Pembelajaran Discovery Learning

Discovery Learning merupakan salah satu metode di dalam suatu pembelajaran tentang teori kognitif dengan mengutamakan peran seorang guru di dalam menciptakan sebuah situasi belajar yang melibatkan dari siswa belajar dengan aktif serta mandiri.

Metode pembelajaran discovery ini ialah metode mengajar yang dalam mengatur pengajaran secara sedemikian rupa sehingga anak didik akan memperoleh pengetahuan yang sebelumnya mereka belum pernah mengetahuinya dengan cara pemberitahuan atau menemukannya sendiri.

Yang dimaksud discovery disini adalah penemuan.

Pengertian Discovery Learning menurut Para Ahli

Berikut dibawah ini terdapat beberapa buah pengertian mengenai discovery learning menurut beberapa atau para ahli, yan mana terdiri atas :

  1. Yang pertama adalah menurut Wilcox. Beliau mengungkapkan bahwa Discovery Learning adalah sebuah metode dalam pembelajaran dengan melakukan penemuan, yang mana siswa didorong untuk giat belajar dan mencari sebagian besar melalui keterlibatan aktif dari mereka sendiri dengan menggunakan konsep-konsep serta prinsip dan guru kemudian mendorong siswa untuk mempuyai pengalaman dan melakukan sebuah percobaan yang memungkinkan mereka untuk menemukan suatu prinsip untuk diri mereka sendiri.
  2. Selanjutnya adalah pengertian discovery learning menurut ahli Jerome Bruner baha sebuah metode belajar yang mendorong para siswa agar mau mengajukan suatu pertanyaan dan menarik kesimpulan dari bebera prinsip yang umum dan praktis. Contohnya seperti pengalaman.
    Kemudian ide dasar dari J. Bruner ini adalah pendapat dari piaget yang mana dia menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam sebuah pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya mengenai discovery learning, yakni : dimana murid dapat mengorganisasikan bahan yang dipelajarinya dengan suatu bentuk akhir.
Baca Juga :   Contoh Karya Ilmiah

Karakteristik dari Model Discovery Learning

Karakteristik atau sebuah ciri yang utama yang berasal dari model belajar menemukan atau discoveri ini adalah :

  1. Mengeksplorasi dan memecahkan sebuah masalah agar dapat menciptakan, Menggeneralisasikan serta menggabungkan ilmu pengetahuan
  2. Berpusat pada objek yaitu : siswa
  3. Merupakan sebuah kegiatan dalam menggabungkan pengetahuan baru serta pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

Tujuan Pengunaan Model Pembelajaran Discovery Learning

Ada beberapa macam tujuan yang spesifik dari model pembelajaran discovery learning ini yaitu, sebagai berikut :

  1. Di dalam model pembelajaran penemuan, siswa mempunyai sebuah kesempatan untuk terlibat secara aktif di dalam pembelajaran. Kenyataan telah menunjukan hasilnya bahwa partisipasi yang berasal dari para siswa di dalam sebuah pembelajaran menjadi lebih meningkat pada saat model pembelajaran penemuan ini digunakan.
  2. Dengan menggunakan model pembelajaran penemuan, maka siswa belajar akan bisa menemukan sebuah pola dalam situasi konkrit maupun dalam situasi abstrak, juga siswa akan banyak meramalkan suatu informasi tambahan yang dapat diberikan
  3. Siswa akan bisa belajar merumuskan sebuah strategi tanya jawab yang mana tidak rancu dan menggunakan strategi tanya jawab tersebut untuk memperoleh sebuah informasi yang bermanfaat dalam menemukannya.
  4. Suatu pembelajaran dengan penemuan akan dapat membantu siswa untuk membentuk tentang cara kerja bersama yang sangat efektif, bisa saling membagi informasi, dan serta mendengar ataupun menggunakan sebuah ide - ide gagasan dari orang lain.
  5. Terdapat beberapa buah fakta yang menunjukan bahwa suatu keterampilan - keterampilan, atau konsep-konsep dan bahkan prinsip-prinsip yang dipelajarinya melalui penemuan akan lebih bermakna.
  6. Sebuah keterampilan yang dipelajari di dalam situasi belajar dengan penemuan pada beberapa kasus, akan lebih mudah untuk ditransfer kepada aktifitas baru dan di terapkan didalam situasi belajar yang baru juga.

Selain tujuan yang ada di atas, ada juga beberapa peranan dari guru di dalam menggunakan model pembelejaran discovery learning ini di antaranya adalah :

Menurut Dahar-1989 bahwa beliau mengemukakan, terdapat beberapa peranan guru di dalam sebuah pembelajaran dengan penemuan, yaitu sebagai berikut :

  1. Melakukan sebuah perencanaan pelajaran yang sedemikian rupa sehingga dalam pelajaran tersebut dapat lebih terpusat pada suatu masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki bagi para siswa.
  2. Menyajikan sebuah materi pelajaran yang  mana diperlukan sebagai dasar untuk para siswa dalam proses memecahkan suatu masalah. Sebab, sudah seharusnya mengenai materi pelajaran itu bisa mengarah kepada pemecahan sebuah masalah yang aktif.
  3. Guru juga diharuskan dapat memperhatikan cara penyajian pelajaran yang enaktif, dan ikonik, serta simbolik.
  4. Apabila siswa memecahkan suatu masalah didalam laboratorium atau secara teoritis, maka guru hendaknya dapat berperan sebagai seorang pembimbing atau seorang tutor. Guru juga hendaknya tidak mengungkapkan terlebih dahulu mengenai prinsip ataupun aturan yang akan dipelajari, namun guru hendaknya dapat memberikan sebuah saran-saran jika diperlukan.
    Karena sebagai tutor, guru sebaiknya bisa memberikan umpan balik pada waktu yang pas atau tepat.

Macam - Macam dari Model Pembelajaran Discovery Learning

Terdapat tiga macam discovery learning di dalam sebuah pembelajaran menurut Jerome Bruner, yaitu :

1. Penemuan Murni

Yang di maksud penemuan murni ini adalah bahwa hasil penemuan adalah mutlak dari hasil kerja atau pencarian para murid dan bukan dari guru. Guru hanya memberikan arahan saja.

Baca Juga :   Kata Sapaan - Pengertian, Macam-Macam Dan Contohnya

Terutama guru hanya memberikan sebuah masalah dan kondisi belajar kepada para siswa kemudian para siswa menentukan tujuan dan pengalaman belajarnya sendiri.

Kemudian para siswa melakukan sebuah kajian sebuah fakta dan lalu merealisasikannya serta menarik sebuah kesimpulan dari masalah yang di kaji tentang apa yang mereka telah temukan.

2. Penemuan Terbimbing

Pada metode ini, guru harus memberikan bimbingan kepada siswa dalam proses penemuannya. Bimbingan itu dapat berupa petunjuk, pertanyaan, arahan ataupun sebuah dialog yang mana pada akhirnya siswa bisa menarik kesimpulan dari suatu masalah sesuai dengan bimbingan yang di rancang oleh gurunya.

3. Penemuan Laboratory

Model penemuan laboratory ini bisa berupa teknik pembelajaran dengan menggunakan objek langsung yang di teliti, kemudian para siswa merumuskan masalah yang ada pada objek dan kemudian menarik sebuah kesimpulan.

Langkah - Langkah dalam Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning

Langkah - langkah dalam model pembelajaran discovery learning ini, menurut Jerome Bruner ternagi menjadi 6 macam, yaitu :

Proses Stimulation atau stimulasi pemberian sebuah rangsangan

Dalam proses stimulasi ini, guru melakukan pancingan atau rangsangan agar para siswa menjadi tertarik dan penasaran terhadap suatu masalah sehingga timbul ingin mengkaji dan menarik sebuah kesipulan.

Guru bisa memberikan sebuah stimulasi berupa memberikan beberapa pertanyaan sesuai dengan masalah yang akan di sajikan.

Problem Statement atau pernyataan serta sebuah identifikasi suatu masalah

Pada proses yang kedua ini, guru memberikan kesempatan kepada para siswa agar mau mengidetifikasi sebanyak - banyak mengenai suatu kemungkinan adanya agenda tentang masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Kemudian siswa merumuskan masalah dan memilih salah satunya untuk dijadikan sebuah hipotesa atau jawaban sementara dari suatu masalah tersebut.

Data Collection atau Proses Pengumpulan Data

Pada langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan suatu informasi sebanyak mungkin yang relevan dengan masalah sebagai bukti benar atau tidaknya suatu hipotesa yang telah di ajukan.

Data Processing atau Pengolahan Data

Pada langkah ini, ialah sebuah kegiatan dalam memproses dan mengolah data informasi yang sudah di peroleh para siswa baik dari observasi, interview, bacaan dan penafsiran.

Verification atau Pentahkikan-Pembuktian Masalah

Pada langkah ini, siswa akan melakukan sebuah pemeriksaan secara teliti untuk melakukan pembuktian tentang suatu kebenaran atau tidaknya tentang hipotesa yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan temuan alternatif yang di hubungkan dengan sebuah hasil dari data processing.

Generalization atau Menarik sebuah Kesimpulan (Generalisasi)

Pada capaian tahap ini adalah sebuah proses penarikan sebuah kesimpulan dari suatu masalah yang di kaji. Kemudian hasil dai kesimpulan tersebut di jadikan sebagai prinsip umum yang berlaku pada semua kejadian ataupun semua masalah yang sama, dengan tetap memperhatikan pada hasil verifikasi.

Kelebihan dan Kekurangan dari Model Pembelajaran Discovery Learning

Kelebihannya

Menurut Roestiyah terdapat beberapa macam kelebihan dari model pembelajaran discovery learning ini, yaitu :

  1. Teknik pembelajaran ini dapat membantu para siswa yang akan mengembangkan atau mengumpulkan kesiapan dan penguasaan kemampuan keterampilan mereka di dalam sebuah proses kognitif atau proses pengenalan siswa
  2. Kemudian siswa mampu memperoleh pengetahuan yang mana bersifat sangat pribadi atau individual sehingga bisa kokoh atau mendalam dan tertanam di dalam jiwa siswa tersebut
  3. BIsa juga membangkitkan kegairahan dalam belajar siswa
  4. Mampu memberikan sebuah kesempatan kepada siswa untuk berkembang serta maju sesuai dengan kemampuannya masing - masing
  5. Mampu memberikan pengarahan suatu cara siswa dalam belajar, sehingga siswa akan lebih memiliki motivasi yang lebih kuat untuk belajar lebih tekun
  6. Membantu para siswa dalam memperkuat dan menambah suatu kepercayaan pada diri sendiri dengan sebuah proses penemuan sendiri
  7. Strategi ini berpusat pada para siswa, buka pada guru. Sebab guru hanya sebagai teman atau pemfasilitas belajar saja, serta membantu bila sewaktu diperlukan
Baca Juga :   Contoh Fi'il Mudhari

Kekurangannya

Selain ada kelebihan, juga ada beberapa kekurangan dari model pembelajaran discovery learning ini yaitu :

  1. Dalam diri para siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental dalam melaksanakan model belajar ini. Sebab siswa harus berani dan memiliki keinginan untuk mengetahui tentang keadaan sekitarnya dengan baik
  2. Apabila kelas terlalu besar dalam pengunaan teknik ini maka akan terasa kurang berhasil
  3. Bagi para guru dan para siswa yang sudah biasa dengan perencanaan ini serta pengajaran tradisional maka mungkin akan sempat merasa kecewa apabila diganti dengan teknik pembelajaran ini
  4. Dengan melakukan teknik ini bahwa ada yang berpendapat bahwasanannya proses mental ini hanya terlalu mementingkan proses pengertian saja, namun kurang memperhatikan dalam proses perkembangan atau pembentukan suatu sikap dan keterampilan bagi para siswa
  5. Belum bisa memberikan suatu   kesempatan berpikir yang secara kreatif.

Kendala Penggunaan Model Pembelajaran dari Discovery Learning

Didalam penggunaan model pembelajaran discovery Learning ini, terdapat beberapa kendala-kendala yang di temui oleh para siswa maupun oleh guru, yakni seperti :

  1. Di dalam sebuah penerapannya siswa harus memiliki kesiapan mental, jika para siswa ini di dalam sebuah pembelajarannya tidak memiliki sebuah kesiapan mental yang baik, maka yang terjadi adalah berupa kesulitan bagi siswa itu dalam menerapkan atau menggunakan model pembelajaran discovery learning ini.
  2. Apabila dalam 1 kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang sangat banyak atau memiliki kelas dalam sekala besar maka penggunaan teknik pembelajaran discovery learning ini tidak berhasil atau tidak menemukan keberhasilan
  3. Ada suatu kendala yang di anggap paling sangat berpengaruh ialah jika guru serta siswa itu sudah terbiasa dalam proses belajarnya menggunakan teknik pengajaran - pembelajaran tradisional, maka akan menjadi sangat sulit bagi mereka untuk menggunakan teknik model discovery learning ini
  4. Juga dalam teknik ini dapat menghambat siswa untuk berpikir secara kreatif.
  5. Di dalam sebuah pembelajaran, bahwa tidak semua topik dapat menggunakan metode discovery learning ini, contohnya : seperti pada topik - topik yang berhubungan langsung dengan prinsip maka bisa dikembangkan lagi dengan Model Pembelajaran Penemuan secara Terbimbing.

Demikianlah pembahasan makalah tentang Model Pembelajaran Discovery Learning. Semoga bermanfaat ya ….

Baca juga :