Naskah Drama

Posted on

Contoh Naskah Drama- Drama Persahabatan, Teater, Panjang, Komedi Singkat, Dll- Hallo sahabat pembaca yang budiman, pada kesempatan yang berbahagia kali ini kita akan membahas makalah tentang beberapa macam contoh naskah drama.

Bagi teman-teman yang suka dengan sastra pasti sudah tidak asing lagi dengan masalah drama ini. Drama merupakan sebuah peran yang diperankan oleh beberapa pelakon drama. Biasanya di dilakukan sebagai pentas atau pertunjukan hiburan.

Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang drama dan beberapa contohnya, mari langsung saja kita simak uraiannya dibawah berikut ini!

Pengertian Drama Dan Asal Muasalnya

Drama merupakan sebuah peranan atau peragaan seni yang dikenal berasal dari negeri Yunani Kuno.

Asal nama drama ternyata diambil dari bahasa Yunani, yaitu kata drama berarti sebuah aksi atau suatu perbuatan.

Menurut beberapa ahli, pengertian drama dapat kita uraikan yaitu sebagai berikut :

  1. Menurut Budianta, dkk, Drama merupakan sebuah genre sastra yang menunjukkan suatu penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin yang berada di sana.
  2. Menurut Seni Handayani, Drama yaitu suatu komponen yang terdiri atas dua cabang seni, yakni : seni sastra dan seni pertunjukan.

Itulah beberapa pengertian tentang drama menurut para ahli. Di dalam karya seni drama ini juga terdapat beberapa unsur - unsur pendukungnya. Unsur - unsur tersebut adalah seabagai berikut :

Unsur - Unsur Drama

Untuk membuat drama maka kita harus memperhatikan beberapa unsur - unsurnya yaitu :

  1.  Tema merupakan salah satu unsur terpenting dalam drama. Tema adalah suatu ide atau gagasan pokok utama dalam sebuah narasi cerita drama.
  2. Alur adalah suatu jalannya cerita dari awal hingga akhir cerita drama
  3. Tokoh Drama atau Pelaku Drama adalah pemeran atau pelakon dalam sebuah drama, biasanya terdiri dari beberapa tokoh utama dan tokoh pembantu.
    Tokoh utama atau pemeran utama dalam sebuah drama biasanya disebut primadona, sedangkan pemeran pembantunya biasanya disebut sebagai figuran
  4. Watak merupakan sifat atau perilaku dari beberapa peran yang di peragakan dalam penampilan sebuah drama. Watak ini contohnya seperti: pemberani, penjahat, penyayang, penyabar, dan lainnya.
  5. Latar atau Setting merupakan gambaran suatu tempat, waktu serta situasi peristiwa atau kejadian dalam sebuah cerita drama
  6. Amanat Drama merupakan sebuah pesan yang akan disampaikan oleh pengarang drama kepada semua penonton. Amanat ini biasanya yang menyampaikan oleh pemeran para tokoh dalam seuah cerita drama tersebut.
Baca Juga :   Fungsi Bahasa Indonesia

Naskah Drama

Berikut ini adalah beberapa contoh dari naskah drama yang dapat kalian jadikan referensi belajar dan prakter drama di sekolah.

Contoh Naskah Drama Romantis

Pertama penulis akan sajikan contoh naskah drama romantis yaitu :

Air Mata Karena Terharu

Setiap pagi - pagi sekali ada dua orang sepasang suami istri berjalan menuju ke sebuah masjid, mereka ke masjid dengan penuh kebahagiaan karena akan melaksanakan ibadah sholat Subuh.

Ada kejadian menarik saat mereka selesai menjalankan ibadah sholat subuh :

Suami: Bu, setelah sholat selesai, kita ketemu lagi di sini ya.

Istri: (dengan senyuman yang sangat manis dan hangat begitu juga sebaliknya) sang istri menjawab, baik Yah.

Setelah itu masuklah mereka berdua ke dalam Masjid dan setelah selesai mereka keluar. Namun pada saat itu sang istri yang terlebih dahulu keluar, ia kebingungan mencari sendalnya yang sudah tidak ada ditempatnya.

Sang suami pun kemudian bertanya.

Suami: ada apa bu?

Istri: sendal ibu tidak ada yah, padahal tadi ibu letakkan di samping sendal ayah disini.

Suami: ya sudah tidak apa - apa bu, mungkin yang mengambil sendal ibu memang lebih perlu sendal itu.

Istri: iya sih Yah, akan tetapi berarti ibu harus pulang dengan jalan tanpa alas kaki.

Ayah: sini Bu biar ayah gendong saja.

Istri: jangan Yah, badan ibu berat.

Ayah: ayo cepat, jangan kelamaan keburu anak-anak pada bangun.

Akhirnya mereka berdua pulang dengan sang istri digendong oleh suaminya. Air mata sang istri kemudian jatuh menetes ke punggung suaminya karena terharu dengan ke baikan dan keromantisan dari sang suaminya.

Kemudian sang suami berkata.

Ayah: jangan ibu jadikan perbuatan Ayah ini menjadi alasan air mata Ibu jatuh, Ayah hanya ingin melihat Ibu bahagia.

Ibu: saat ini Ibu sangat bahagia Ayah, memiliki suami seperti Ayah.

Ayah: terus rawat aku dan anak-anak ya Bu sampai kita tua.

Ibu: iya Yah, Ayah juga jangan pernah lelah menjaga dan menasihati Ibu dan anak-anak. ya Yah.

Sekian!

Naskah Drama Komedi

Tokoh dalam drama:

  1. Rini : Pintar, disiplin, rajin, & baik hati
  2. Arya : Pandai mengeles, cerdik, dan pembohong level parah.
  3. Renaldi : Semuanya di bawah standar
  4. Mirna : Cerewet, suka komen, puitis yang amatir.
  5. Aep : Sangar, tegas, & emosional
Baca Juga :   Contoh Kata Nomina

Dialog :

Suatu hari di dalam sekolah, ada sebuah kelas entah benar atau tidak yang terdapat 4 orang siswa yang sedang berbahagia, namun berubah ketika ulangan tiba.

Percakapan pun dimulai :

Mirna : (Sambil berjalan datang) “ Eh. Teman - teman sudah menghafal pelajaran ulangan untuk besok belum?“
Arya menjawab : “ Belum “
Renaldi tersentak: “ Innalillahi “
Mirna : “ Astaga. Jika hasil ulangan kalian kecil, besok kalian bisa dihukum “
Renaldi   : “ Paling ktia di hukum lari mengelilingi lapangan “
Mirna : “ Bukan! Hukumannya adalah ada jam pelajaran tambahan setelah jam pulang sekolah berlangsung“
Renaldi tersentak lagi   : “ Innalillahi “
Arya : “ Sebentar aku periksa dahulu, kalau - kalau ada guru “ ( Bergegas )
Renaldi : “ Bab yang mana yang di hafal? “
Arya : “ Ada guru “ ( Datang ) ( Semua melihat ke arah pintu )
Rini : “ Laah. Kok sepi?“ (Datang )
Renaldi : “ Huuuuu. Katanya pak guru datang “ (Sambil menepuk bahu si Arya )
Arya : “ Iya bener guru. Guru di masa depan “
Rini : “ Ada ada saja kamu arya “
Mirna : “ Kamu udah ngafalin pelajarannya belum Rin? “
Rini : “ Udah dong. Rini “
Arya : “ Huuu. Aroganamet “
Rini : “ Biarin “
Mirna : “ Sudah tidak perlu berantem “
Renaldi   : “ Betul, daripada kalian berantem,lebih baik kalian tanding saja, siapa yang kualitas ulangannya paling bagus, maka dia yang menang, dan yang menang tersebut dapat menyuruh sebanyak satu kali bagi yang kalah“
Rini + Arya : “ Baik, Setuju! “
( Kemudian datanglah pak Aep dari arah belakang )

Aep : “ Bapak juga ikut setuju! “
Rini dan Arya lalu kemudian mereka mempersiapkan persiapan ulangannya dengan sangat matang. Langkah yang diambil oleh Rini adalah melakukan gerakan 3 B yaitu Ber’doa,  Belajar, dan Berusaha yang sudah biasa dia lakukan. Sedangkan Arya melakukan merangkum semua bab serta menulisnya di kertas -kertas kecil untuk kelak dia hafal saat ulangan dengan kata lain yaitu mencontek.

Dan akhirnya saat - saat yang mendebarkan tiba, yaitu ulangan.
Aep : “ Baiklah anak-anak, silakan buka lembar soalnya se-se-sekarang “
Rini    : “ Bismillah “ ( Sambil membuka & mengisi soal)
Arya : “ Ini mah mudah “ ( Membuka soal ) ( Saat Aep berbalik menempelkan kertas di punggung Aep untuk menyontek )
Arya : “ Kalo begini kan tidak bakal ketahuan “ ( Sambil mengisi )
Aep : “ Bapa keluar dulu ya, jangan nyontek, jangan kerjasama, & jangan ribut “ ( Berjalan keluar )
Arya          : “ Ganti rencana B “ ( Menyilangkan kaki & di alas sepatunya ada contekan )
Arya          : “ Wahh. Bukan yang ini jawabannya “ ( Buka bungkus penghabus di dalamnya ada contekan “
Arya          : “ Nah ini dia “ ( Nulis ) ( Ngeluarin contekan dari dasi )
Arya          : “ Nahh yang ini juga benar “ ( Nulis )
Arya          : “ Berakhir “ ( Sambil melihat Rini & yang teman lainnya tetap belum berakhir )
Akhirnya ulangan pun berakhir & pak Aep membagikan hasil ulangannya.
Aep    : “ Ini “ ( Sambil membagikan )
Rini : “ Horee. Nilaiku 85 “
Renaldi  : “ Haha. Aku dapat nilai 65, naik 5 dari ulangan yang lalu “
Arya          : “ Lahh.. Pak, kok nilai Saya cuma 50? “
Aep    : “ Iya, karena soal nomor 11-20 di balik kertas ga kamu isi “
Arya          : “ Wadduh. Kok bapa tidak kasih tahu Saya? “
Aep        : “ Kamu seharuslahnya sudah tahu dengan sendirinya, jangan malah ceroboh “
Mirna : “ Siap-siap terima perintah dari Rini saja “
Arya          : “ Baik, Iya deh iya “
Rini        : “ Dengan ini Saya nyatakan Kamu tidak boleh berbuat menyontek lagi “
Aep        : “ Kamu menyonte Arya? Nilai kamu saya kurangi 6, sehingga nilai mu jadi -1 “ (Sambil mengetok kepala Arya )
Akhirnya Arya tidak memakai cara yang yang kotor lagi. Dirinya kemdian menggiatkan lagi belajarnya dan lebih berhati-hati lagi dalam mengisi soal.

Baca Juga :   Konjungsi Subordinatif

Sekian!

Baca juga :