Penjelasan Isim Mutsanna Lengkap - Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas makalah tentang Isim mutsanna. Yang mana sebelumnya kita sudah membahas makalah tentang Pengertian Isim Isyarah – Bahasa Arab.
Untuk itu mari kita simak pembahasannya dibawah berikut ini !
Daftar Isi Artikel :
Pengertian Isim Mutsanna ( مُـثَـنَّـى )
Apa itu isim Tatsniyah ? Isim tatsniyah atau isim mutsanna adalah kata benda / isim yang menunjukkan makna dua, baik itu untuk mudzakkar atau muannats dengan menambahkan alif dan nun di akhirnya ketika marfu’ dan menambahkan ya’ dan nun ketika manshub dan majrur. Harakat huruf sebelum huruf tambahan difathahkan dan nun harakatnya dikasrahkan.
Contoh Isim Mutsanna atau Tatsniyah yaitu :
كِتَابٌ = كِتَابَانِ/ كِتَابَيْنِ
جَنَّةٌ = جَنَّتَانِ/ جَنَّتَيْ
Isim mutsana ditandai dengan alif ketika marfu’ dan ya’ ketika mansub dan majrur.
Contohny :
جَاءَ الطَّالِبَانِ – إِنَّ الطَّالِبَيْنِ - مِنَ الطَّالِبَيْنِ
Kata (الطَّالِبَانِ) kenapa ber’irab rafa’? sebab dalam kedudukan sebagai fa’il.
Kata (الطَّالِبَيْنِ) yang pertama ‘irabnya nashab sebab sebagai isim inna. Kata (الطَّالِبَيْنِ) yang kedua ber’irab khafadh karena kedudukannya sebagai majrur.
Dan wajib membuang nun pada akhir isim mutsanna ketika di idhafahkan.
Contohnya : مُدَرِّسَا اللُّغَةِ asalnya adalah مُدَرِّسَانِ اللُّغَةِ
Baca : Nahwu Wadhih Bagian 1
1. Bentuk Isim Mutsannaa
Bentuk isim mutsanna huruf sebelum ya’ mutsanna difathahkan ketika nashab dan jer dan nun dikasrahkan pada semua keadaan i’rab.
Syarat isim yang dimutsannakan yaitu harus mufrad, mu’rab, dan tidak murakkab. Oleh sebab itu, mutsanna dan jama’ tidak dapat dimutsannakan. Demikian pula isim mabni, seperti isim syarat, istifham dan lainnya.
Contohnya : حَضَرَ الْمُهَنْدِسَانِ – زُرْتُ دَولَتَينِ artinya : “Dua insinyur itu telah hadir – Aku telah mengunjungi dua negara”.
2. Memutsannakan Isim Maqshur, Manqush dan Mamdud.
a. Apabila Isim Maqshur Dimutsannakan, maka perlu Dilihat Alifnya.
Jika terletak pada huruf ke tiga, maka huruf alif dikembalikan ke aslinya, yaitu : dirubah menjadi wawu atau ya’, sesuai aslinya.
Contohnya :
(عَصَا (عَصَوَانِ – عَصَوَينِ) – فَتَى ( فَتَيَانِ – فَتَيَين
Jika terletak pada huruf ke empat atau lebih, maka dirubah menjadi ya’.
Contohnya :
(مُسْتَشْفَى ( مُسْتَشْفَيَانِ – مُسْتَشْفَيَينِ
b. Apabila Isim Manqush Dimutsannakan, maka Huruf ya’ Dikembalikan, jika sebelumnya maka dihapus
Contohnya :
(مُحَامِ ( مُحَامِيَانِ – مُحَامِيَينِ
c. Apabila Isim Mamdud Dimutsannakan, maka Perlu Dilihat Hamzahnya.
Jika untuk ta’nits, maka diubah menjadi wawu.
Contohnya :
(خَضْرَاء ( خَضْرَاوَانِ – خَضْرَاوَينِ
Apabila asli, maka tetap seperti semula.
Contohnya :
(فَضَاء ( فَضَاءَانِ – فَضَاءَينِ
Apabila sebelumnya merupakan perubahan dari ya’ atau wawu, maka hamzahnya tetap atau dirubah menjadi wawu.
Contohnya :
بِنَاء / بِنَاءَانِ atau بِنَاوَانِ asalnya ya’, dari بَنَى يَبْنِي
سَمَاء / سَمَاءَانِ atau سَمَاوَانِ asalnya wawu, dari سَمَا يَسْمُو
Baca : Pengertian Isim Isyarah – Bahasa Arab
d. Menghapus Nun Mutsanna Ketika Dimudhafkan
Nun mutsanna dihapus ketika menjadi mudhaf saja.
Contohnya :
حَضَرَ مُدَرِّسَا اللُغَةِ الْعَرَبِيَّةِ
Artinya : Dua guru Bahasa Arab itu telah hadir.
- Nun pada ( مدرسان ) dihapus :
Contohnya :
تَقَعُ بَنْهَا بَينَ مَدِينَتَيِ الْقَاهِرَةِ وَطَنْطَا
Artinya “Banha terletak di antara dua kota, Kairo dan Tanta”.
Lafadz-lafadz Mulhaq bil Mutsanna fi I’rabih
Isim Mulhaq disamakan dengan mutsanna dalam hal i’rab ada 5 lafadznya yaitu :
اِثْنَانِ – اِثْنَتَانِ – ثِنْتَانِ – كِلَا dan كِلْتَا (apabila diidhafahkan kepada dhamir).
Pada asalnya isim mutsanna adalah isim mufrad yang ditambahkan alif dan nun atau ya’ dan nun. Hanya saja lafadz-lafadz yang lewat tidak mempunyai mufrad tetapi maknanya menunjukkan kepada mutsanna tersebut .
Oleh sebab itu, ia di-mulhaq-kan (disamakan) dengan mutsanna dalam hal i’rabnya, yaitu dirafa’kan dengan alif dan dinashabkan dan dijarkan dengan huruf ya’.
Berikut ini penjelasan ringkas mengenai penggunaan lafadz ( كِلَا dan كِلْتَا ).
كِلَا (Untuk mutsanna mudzakkar) dan كِلْتَا (untuk mutsanna muannats) yaitu dua isim yang tidak digunakan kecuali dalam keadaan mudhaf. Keduanya tidak dimudhafkan kecuali kepada dhamir mutsanna atau kepada isim ma’rifah mutsanna.
# Apabila diidhafahkan kepada dhamir mutsanna, maka sebagai taukid dan dii’rab seperti i’rabnya menjadi mutsanna.
Contohnya:
رَأَيْتُ السَّيِّدَتَينِ كِلْتَيهِمَا
Artinya : “Aku telah melihat dua nyonya itu semuanya.”
( كِلْتَي : Taukid manshub dengan ya’)
مَرَرْتُ بِالطَّالِبَتَينِ كِلْتَيهِمَا
Artinya : “Aku telah berpapasan dengan dua siswi itu semuanya.”
( كِلْتَي : Taukid majrur dengan ya’)
# Adapun jika diidhafahkan kepada isim ma’rifah mutsanna, maka keduanya dii’rab dengan i’rabnya isim maqshur, dirafa’kan dengan dhammah muqaddarah atas alif, dinashabkan dengan fathah muqaddarah atas alif dan dijarkan dengan kasrah muqaddarah atas alif. Isim setelahnya sebagai mudhaf ilaih majrur.
Contohnya yaitu :
كِلَا الرَّجُلَينِ مُجْتَهِدَانِ أَوْ كِلْتَا السّيِّدَتَينِ مُجْتَهِدَتَانِ
Artinya : “Kedua lelaki itu rajin”
Artinya : “Kedua nyonya itu rajin.” (Ketika rafa’)
رَأَيتُ كِلَا الرَّجُلَينِ أَوْ كِلْتَا السَّيِّدَتَينِ
Artinya : “Aku telah melihat dua lelaki itu atau dua nyonya itu.” (Ketika nashab)
مَرَرْتُ بِكِلَا الرَّجُلَينِ أَوْ كِلْتَا السَّيِّدَتَينِ
Artinya : “Aku telah berpapasan dengan dua lelaki itu atau dua nyonya itu.” (Ketika jar)
Demikianlah pembahasan tentang Isim Mutsanna atau Isim Tatsniyah. Semoga bermanfaat ….