Sistem Koloid - Makalah, Materi, Pengertian, Jenis, Dan Sifat-Sifat Koloid

Posted on

Rumusbilangan.com- Pembahasan Lengkap Mengenai Makalah Materi Sistem Koloid Adalah - Pengertian, Jenis Dan Sifat-Sifat Koloid Lengkap beserta gambar dan contohnya

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai yang namanya campuran, seperti: campuran suatu zat yang akhirnya membentuk larutan, koloid, atau suspensi. Pada umumnya orang masih asing sekali dengan yang namanya koloid, padahal ternyata dalam kehidupan keseharian kita, kita tidak pernah jauh dengan yang namanya koloid ini.

Contohnya yaitu seperti: susu, mentega, santan, dan selai. Semua bahan makanan tersebut adalah tergolong ke dalam koloid.

Lalu bagaimana pengertian koloid yang lebih jelasnya? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, marilah kita simak artikel ini sebagai berikut:

Koloid
Koloid

Pengertian Koloid

Koloid ialah sebuah hasil campuran zat heterogen yaitu antara beberapa zat yang mana partikel - partikel zat yang memiliki ukuran koloid tersebar dengan merata di dalam zat yang lain.

Dalam pengertiannya, campuran terbagi menjadi 3 yaitu: larutan, koloid, dan suspensi.

Ukuran partikel pada sebuah koloid lebih besar dari larutan, namun lebih kecil dari suspensi. Ukuran partikel dalam koloid, yaitu 1 – 100 nm. Ada dua bentuk koloid, yaitu fase terdispersi atau zat yang di dispersikan dan satunya lagi fase medium pendispersi atau medium yang mendispersi.

Perbandingan Larutan, Koloid Dan Suspensi

Berdasarkan ukuran zat yang di dispersikan, maka sistem dispersi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yakni sebagai berikut:

perbandingan larutan koloin suspensi

 

  1. Dispersi kasar (suspensi), yaitu: apabila partikel - partikel zat yang terdispersi berukuran lebih besar dari 100 milimikron (100 nm).
  2. Dispersi halus (koloid), yaitu: apabila partikel - partikel zat yang terdispersi berukuran 1 sampai 100 milimikron.
  3. Dispersi molekuler (larutan sejati), yaitu: apabila partikel - partikel zat yang terdispersi lebih kecil dari 1 nm.
Baca Juga :   Contoh Soal IPA Kelas 6

Berikut dibawah ini ialah perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi, yaitu:

Sifat - Sifat Koloid

Sistem koloid memiliki sifat - sifat yang khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi, yaitu:

1. Efek Tyndall

Sifat efek tyndall pada dispersi koloid ini, partikel-partikel koloid cukup besar sehingga bisa memantulkan dan menghamburkan sinar ke sekelilingnya. Sedangkan, larutan sejati tidak menunjukkan sebuah sifat efek Tyndall.

2. Gerak Brown

Apabila seberkas sinar dipusatkan pada suatu dispersi koloid yang diamati dengan alat ultramikroskop, maka akan tampaklah sebuah partikel koloid sebagai partikel yang kecil yang memantulkan sinar dan bergerak secara acak.

Hal ini disebabkan molekul-molekul medium dispersi yang lebih kecil bergerak dengan kecepatan yang relatif tinggi, yang mengakibatkan tumbukan dengan partikel yang lebih besar yaitu berukuran koloid, dengan tidak henti-hentinya dari semua sisi pada saat yang sama. Maka, terjadilah gerak zig-zag secara acak, yang kita kenal sebagai gerak Brown.

3. Elektroforesis

Jika sebuah arus listrik dengan tegangan rendah dialirkan ke dalam sebuah dispersi koloid, maka partikel-partikel koloid akan bergerak menuju elektrode positif atau elektrode negatifnya. Ini menunjukan bahwa partikel-partikel koloid dalam medium pendispersinya bermuatan listrik. Gerak partikel koloid dalam sebuah medan listrik disebut elektroforesis.

3. Adsorpsi

Permukaan partikel-partikel koloid dapat menarik partikel-partikel yang bermuatan listrik di sekitarnya, proses inilah yang disebut adsorpsi. Beberapa proses yang menggunakan sifat adsorpsi ialah pemutihan gula tebu, pembuatan obat norit, dan penjernihan air.

Adapun beberapa hal yang terkait dengan sifat-sifat koloid yaitu:

  1. Muatan koloid, yaitu: bisa terjadi sebagai akibat dari penyerapan partikel - partikel bermuatan pada permukaan partikel koloid.
  2. Koagulasi (penggumpalan), yaitu: sebuah proses pengendapan koloid.
  3. Koloid pelindung, yaitu: sebuah koloid yang dicampurkan kedalam koloid lain, sehingga sistem koloid yang ditambahkan tersebut akan menjadi stabil.
  4. Dialisis ialah pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu dengan menggunakan selaput semi parmeabel.
Baca Juga :   Contoh Soal SKB

Jenis-Jenis Koloid

Pada sistem koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi bisa berupa zat padat, zat cair, atau gas. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Sol, yaitu: sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya seperti: sol emas, tinta, dan cat.
  2. Sol padat, yaitu: sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya padatan. Contohnya: gelas berwarna, dan intan hitam.
  3. Emulsi, yaitu: sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya cairan. Contohnya seperti: susu, santan, dan minyak ikan.
  4. Emulsi padat, yaitu: sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya seperti: jelly, mutiara, dan keju.
  5. Aerosol padat, yaitu: sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya seperti: asap dan debu.
  6. Aerosol cair, yaitu: sistem koloid yangterbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya seperti: kabut, awan, dan hair spray.
  7. Buih, yaitu: sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya seperti: buih sabun, dank rim kocok.
  8. Buih padat, yaitu: sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: karet busa dan batu apung.

Demikianlah pembahasan materi mengenai Koloid. Semoga dapat memberikan manfaat ….

Artikel Terkait :

Percobaan Sachs – Sejarah, Teori, Tujuan, dan Laporan
Gaya Lorentz – Pengertian, Rumus, Dan Contoh Soal