Ayat Adzan (أذان) dan Bacaannya

Posted on

Ayat Adzan dan Bacaannya – Assalamualaikum wr wb,,, hallo sahabat, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang Adzan serta ayat – ayat yang menerangkan tentang adzan berikut bacaan adzannya.

Baiklah mari langsung saja kita bahas materinya dibawah berikut ini !

Ayat tentang Adzan

Pegertian Adzan dan Ayatnya

أذان atau Adzan artinya adalah panggilan. Menurut istilah adzan adalah panggilan atau ajakan bagi umat Islam untuk melakukan atau mendirikan sholat fardlu.

Adzan dilakukan atau dikumandangkan oleh seseorang laki – laki yang biasa disebut Muadzin. Setelah adzan ketika sholat akan segera didirikan, maka muadzin akan mengumandangkan Iqomah sebagai tanda sholat jamaah akan segera dimulai.

Baca :  Kata – Kata Mutiara Bahasa Arab (محفوظات)

Dalil atau Ayat tentang Adzan

Dalil tentang adzan yakni berasal AL qur’an dan Hadits berikut :

وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ اتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ

Bacaannya : Wa iżā nādaitum ilaṣ-ṣalātittakhażụhā huzuwaw wa la’ibā, żālika bi`annahum qaumul lā ya’qilụn.

Artinya : “Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.”

Dan dari Riwayat Bukhori dan Muslim yang berbunyi : “Dari Malik bin Huwarits, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. bersabda : apabila datang waktu sholat, hendaklah salah seorang diantara kamu adzan, dan hendaklah yang tertua diantara kamu menjadi Imam.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca :  Status Bahasa Arab

Bacaan Adzan

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x) (٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x) (٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x) (٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Hayya ‘alashshalaah (2x) (٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
Hayya ‘alalfalaah (2x) (٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x) (١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Laa ilaaha illallaah (1x) (١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

Artinya :

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar”
“Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah”
“Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah”
“Mari kita mengerjakan Sholat”
“Marilah kita menuju kepada kemenangan”
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar”
“Tiada Tuhan selain Allah”

Doa sesudah Adzan

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَ نَا مُحَمَّدَا ن الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّ رَجَةَ العَالِيَةَالرَّفِيعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَّحْمُوْدَاإ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادِ

Bacaannya : Allahumma robbahadzihidda’watittaammah, wassholaatilqoo imah, aatisayyidanaamuhammadanilwasiilah, wassyarofawaddarojatal’aaliyatarrofii’ah, wab’atshu maqoomammahmuudaa, alladziiwa’adtah, innakalaatukhlifulmii’aad.

Artinya : Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna (adzan dan qomat) dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada nabi Muhammad washilah, keanugerahan, kemulyaan, dan derajat yang luhur, keistimewaan dan tempatkanlah di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak (pernah) menyalahi janji“.

Baca : Bacaan Iqomah dan Artinya

Hukum Adzan

Menurut jumhur ulama, mengumandangkan azan ketika akan melaksanakan sholat fardlu berjamaah adalah sunnah. Namun menurut sebagian ulama yang lain menyatakan bahwa hukum adzan adalah fardlu kifayah.

Dalilnya yaitu :

Apabila engkau sedang mengurus kambing atau ditengah padang maka adzan lah untuk (menyerukan) sholat dan keraskan suaramu dengan seruan itu, karena sesungguhnya jin, manusia dan apapun yang mendengar selama suara orang adzan itu, pada hari kiamat nanti akan menjadi saksi baginya”. (H.R. Bukhari)

Dalilnya yaitu :

Dari Malik bin Huwarits, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. bersabda : apabila datang waktu sholat, hendaklah salah seorang diantara kamu adzan, dan hendaklah yang tertua diantara kamu menjadi Imam.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Adab – Adab Muazin

Ketika akan mengumandangkan Azan, seorang muadzin dianjurkan untuk memperhatikan etika atau adab-adab di bawah ini :

  1. Dianjurkan sebelum mengumandangkan adzan yaitu berwudhu ( bersuci ) terlebih dahulu.
  2. Dianjurkan untuk mengumandangkan adzan dengan pelan – pelan dan jelas namun suaranya lantang.
  3. Dianjurkan untuk mengumandangkan adzan dari tempat yang tinggi, apabila tidak ada alat pengeras suara.
    Hal ini dimaksudkan agar suara adzan menyebar lebih luas. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh seorang yang pertama kali mengumandangkan yaitu Bilal bin Rabbah. Beliau mengumandangkan adzan dari atas rumah seorang wanita dari Bani Najjar, yang rumahnya kebetulan paling tinggi di sekitar masjid. Haditsnya diriwayatkan olehHasan Riwayat Abu Daud.
  4. Meletakkan kedua jarinya di kedua telinganya, Sebagaimana yang pernah disabdakan dalam hadist Abu Juhaifah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia berkata : رايت بلالا يؤذن واتتبع فاه ها هنا وها هنا واصبعاه في اذنيه
    Aku pernah melihat Bilal mengumandangkan adzan, dan aku mencermati (gerakan) mulutnya kesini dan kesini. Sementara kedua jarinya berada dikedua telinganya.
    (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah
  5. Hendaknya muadzin memiliki suara yang baik dan lantang. Sebagaimana di dalam hadist Abdullah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rosulullah sholahu ‘alaihi wa as-salam pernah bersabda : فقم مع بلال فألق عليه مارأيت فاليؤذّن به فإنه أندي صوتا منك
    Bangkitlah bersama Bilal lalu sampai kepadanya apa yang engkau lihat, kemudian hendaklah dia mengumandangkannya, karena suaranya (Bilal) itu lebih lantang darimu.
    (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Demikianlah pembahasan makalah tentang Ayat Azan semoga bermanfaat ya ….