Bahasa Arab “Aamiin ya Robbal ‘Aalamiin

Posted on

Bahasa Arab “Aamiin ya Robbal ‘Aalamiin Bahasa arab merupakan salah satu bahasa dunia ke-2 setelah bahasa inggris. Sebab rata – rata banyak orang yang menguasai dan menggunakan bahasa arab tersebut dalam berkomunikasi. Terlebih bagi setiap muslim, setidaknya ketika membaca kitab sucinya yang berbahasa arab. Selain itu pula bahasa arab merupakan bahasa kita kelak di akherat. Maka sudah sewajarnya kita belajar bahasa arab ini meskipun kita sendiri bukanlah orang arab. Namun setidaknya kita mempelajari bahasa arab ini untuk persiapan di akherat atau unutk mengerti sedikit-sedikit tentang arti yang ada dalam Al Qur’an kitab suci umat islam.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas makalah materi tentang bahasa arab yaitu tentang kalimat “aamiin ya rabba’aalamiin”. Mari kita simak !

Bahasa Arab Aamiin ya Rabbal'aalamiin
Bahasa Arab Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Kalimat Amin, Aamin, Aamiin, Amiin

Dalam kesehariannya, terutama ketika sholat berjamaah kita sering mendengar bacaan seseorang ketika mengucapkan kata atau lafadz آمِيْن (aamiin) yang berbeda – beda. Ada yang mengucapkannya dengan pendek saja yaitu amin, ada juga aamin, ada juga amiin, dan terakhir aamiin. Lalu mana kah yang ucapan yang benar? apakah semua benar?

Untuk mengetahui mana yang benar atau yang tepat. Sebab permasalahan diatas hanyalah terletak dari segi pengucapannya namun dalam hal maknanya masih bisa untuk di tolerir, sehingga digunakan istilah kata mana yang tepat dan kurang tepat.

Nah untuk mengetahui mana yang tepat untuk pengucapan lafazd آمِيْن ini, maka kita harus mengetahui artinya masing – masing. Berikut ini adalah artinya dari masing – masing lafadz aamiin diatas berikut:

Di dalam bahasa arab, ada 4 perbedaan lafadz, yakni sebagaimana dibawah ini:
1. Amin ( أَ مِن ) memiliki arti: aman, tentram.
2. Aamin ( آ مِن ) yang memiliki arti: meminta perlindungan keamanan.
3. Amiin ( أَ مِيْن ) artinya: jujur terpercaya
4. Aamiin ( آمِيْن ) yang artinya: ya Allah kabulkanlah do’aku.

Dari keterangan diatas, maka dapat kita ketahui bahwa lafadz yang tepat adalah lafadz yang berbunyi آمِيْن (aamiin) sebab artinya adalah ya Allah kabulkanlah do’aku. Cara mengucapannya dengan dipanjakan huruf آ aa nya sama huruf مِيْن miin nya.

Baca : Bahasa Arab ‘Maaf

Penggunaan Lafadz آمِيْن atau آمِيْن يَا رَبَّ
العَالَمِيْنَ

Lafadz آمِيْن atau آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ ini biasanya digunakan ketika kita selesai membaca surah al fatehah atau ketika sedang berdoa sampai ketika kita selesai berdoa. Sebab [enggunaan lafadz ini memiliki keutamaan dan kesunnahan tersendiri. Untuk itu kita ketika selesai membaca suratul fatihah dan ketika berdoa di anjurkan untuk menggunakan lafadz آمِيْن ini baik didalam sholat maupun diluar sholat.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan dan kesunnahan mengucapakan lafadz آمِيْن baik dalam sholat maupun diluar sholat.

Baca : Bahasa Arab Terima Kasih

Keutamaan Lafadz آمِيْن (Ta’min)

Lafadz ta’min merupakan lafadz yang mengandung maksud sebagai ucapan permohonan atau do’a, baik itu ketika berdoa sendirian atau bersama – sama bahkan ketika hanya mendengarkan doa dari orang lain saja.

Namun, lafadz ta’min ini bukan hanya sebatas sebagai doa atau permohonan saja, melainkan lafadz ini juga memiliki keutamaan- keutamaan tersendiri. Keutamaan – keutamaan tersebut yaitu :

1. Menjadikan sebab sebagai terkabulnya doa lantaran malaikat. Hal ini sesuai dengan keterangan dalam hadits yaitu :

إِذَا أَمَّنَ الإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya : “Apabila imam mengucapkan aamiin, maka ucapkanlah aamiin, sebab siapa yang ucapan aamiinnya bersamaan dengan ucapan aamiinnya para malaikat akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu.”

2. Menjadi Penyebabnya terkabulnya Doa. Hal ini sesuai dengan hadits berikut :

Rassulullah SAW. Bersabda :

إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ. يُجِبْكُمُ اللَّهُ

Yang artinya : “Apabila kalian mengerjakan shalat maka luruskanlah shaf (barisan) kalian kemudian hendaknya salah seorang diantara kalian menjadi imam. Apabila imam bertakbir maka kalian bertakbir dan bila imam mengucapkan “GHAIRIL MAGHDHÛB BI’ALAIHIM WALAADH-DHÂLÎN” maka ucapkanlah: aamiin, niscaya Allah akan mengabulkannya.”

3. Orang Yahudi iri dengan adanya ta’min nya kaum Muslimin.

Hal ini sesuai dengan hadits Rassulullah SAW, yang bersabda :

(إِنَّ الْيَهُوْدَ قَوْمٌ حَسَدٌ وَ إِنَّهُمْ لاَ يَحْسِدُوْنَنَا عَلَى شَيْءٍ كَمَا يَحْسِدُوْنَنَا عَلَى السَّلاَمِ وَ عَلَى (آمِيْنَ

Artinya : “Sesungguhnya kaum yahudi adalah kaum yang penuh hasad dan mereka tidak hasad kepada kami tentang sesuatu yang melebihi hasadnya mereka kepada kita dalam salam dan ucapan aamiin.”

Shighat atau Bentuk Ucapan Ta’min ( آمِيْن )

Dalam bentuk ucapan lafadz آمِيْن ini memiliki beberapa bentuk dan ada yang di bolehkan dan ada yang dilarang bahkan dianggap bisa membaalkan sholat. Berikut bentuk – bentuk ucapan lafadz ta’min :

1. Lafazd yang sudah disepakati kebolehan penggunaannya dan sesuai dengan sunnah 

yaitu lafads yang berbunyi آمِيْن (aamiin) yang memiliki artinya “semoga allah mengabulkan doaku”. Dan lafadz آمِيْن (amin).

2. Lafadz yang dianggap sama dengan yang lafadz yang diperbolehkan 

yaitu lafadz amin (آمِيْن) dengan memanjangkan hamzah ataupun tidak dengan disertai imalah (amien).

3. Lafazh yang diperselisihkan kebolehannya dan bisa membatalkan shalat. 

yaitu lafadz yang mengandung taydid yaitu : Aammin (آمِّيْن) dengan memanjang suara hamzah disertai tasydid pada huruf mim.

4. Lafazh yang disepakati tidak boleh atau dilarang

Meskipun disepakati dilarang, namun masih diperselisihkan, apakah membatalkan shalat atau tidaknya. Yaitu lafadz yang berbentuk ammin (أَمِّيْن) dengan tidak memanjangkan suara hamzah disertai tasydiid pada huruf Mimnya.  

5. Lafazh yang disepakati bisa membatalkan shalat 

Yaitu lafadz ta’min contohnya : aammin (آمِّن) dengan memanjangkan bacaan hamzah lalu tasydid pada huruf mim dan menghapus huruf Ya’ dan ammin (أَمِّن) dengan tanpa memanjangkan bacaan hamzah lalu tasydid pada huruf Mim serta menghapus huruf Ya’ serta amin (أَمِن) dengan tanpa memanjangkan huruf hamzahnya, tanpa tasydid pada huruf Mim dan menghapus huruf Ya’.

Kalimat آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

Kalimat آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ merupakan kalimat yang digunakan sebagai permohonan agar dikabulkan suatu doa. Didalam sholat pengucapan lafadz آمِيْن setelah membaca surah fatehah sudah cukup dan tidak perlu ditambah dengan kalimat يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. Namun kita berdoa terutama selesai atau sebagai penutup doa maka kita disunnahkan mengucapkan kalimat ta’min degan dsertai tambahannya yaitu آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ, yang mana artinya adalah “Kabulkanlah ya Allah tuhan semesta alam”

Demikianlah pembahasan makalah mengenai bahasa arab kalimat آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. Semoga bermanfaat ….