Contoh Cerita Fiksi

Posted on

Contoh Cerita Fiksi- Pengertian, Jenis, Unsur, Kaidah dan Contoh- Hallo sahabat pembaca yang budiman, pada kesempatan yang berbahagia kali ini kita akan membahas makalah tentang Contoh Fiksi yang meliputi dari pengertian, jenis, hingga contohnya lengkap.

Untuk itu, mari langsung saja kita simak uraian pembahasan makalahnya dibawah berikut ini!

Pengertian Cerita Fiksi

Pengertian cerita fiksi ialah sebuah karya sastra yang berisikan tentang cerita rekaan atau cerita yang didasari dengan suatu angan-angan “fantasi” dan bukanlah berdasarkan pada sebuah kejadian yang nyata, namun hanya berdasarkan sebuah imajinasi dari pengarang.

Mengenai imajinasi pengarang biasanya diolah berdasarkan dengan sebuah pengalaman, wawasan, tafisiran, pandangan, kecendikiaan, dan juga penilaiannya terhadap berbagai hal peristiwa, yaitu baik peristiwa yang nyata maupun dengan peristiwa dari sebuah hasil rekaan semata.

Jenis Cerita Fiksi

Ada tiga macam jenis cerita fiksi, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Cerita novel yaitu sebuah karya fiksi prosa dalam bentuk tertulis dan juga naratif.
  2. Cerita cerpen yaitu suatu karangan bentuk prosa naratif fiktif yang mana lebih cenderung padat dan juga langsung kepada tujuannya.
  3. Cerita Roman

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Ada beberapa macam unsur-unsur teks pada cerita fiksi, diantaranya adalah sebagai berikut :

Unsur Intrinsik pada Cerita Fiksi

Terdapat 9 poin unsur intrinsik di antaranya adalah sebagai berikut :

  1. Tema, ialah suatu gagasan dasar umum yang mana menopang sebuah karya sastra dan juga yang terkandung pada teks.
  2. Tokoh, ialah sebuah pelaku di dalam sebuah karya sastra. Dalam karya sastra dari segi peranannya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : tokoh yang utama dan tokoh pada tambahan.
  3. Alur atau Plot, ialah sebuah cerita yang berisikan sebuah urutan kejadian, tetapi pada tiap kejadiannya hanya dengan dihubungkan secara sebab dan akibat, peristiwa yang satu yang disebabkan atau yang menyebabkan suatu peristiwa yang lain.
  4. Konflik, ialah sebuah kejadian yang mana tergolong cukup penting, ialah sebuah unsur yang sangat untuk diperlukan di dalam mengembangkan di dalam plot.
  5. Klimaks, ialah pada saat semua konflik sudah mencapai pada tingkat intensitas tertinggi, dan pada saat itu ialah suatu hal yang mana tidak bisa dihindari.
  6. Latar, ialah suatu tempat, waktu, dan lingkungan sosial di tempat terjadinya sebuah peristiwa – peristiwa yang akan kita ceritakan.
  7. Amanat, ialah suatu pemecahan yang masalah diberikan oleh pengarang terhadap sebuah persoalan di dalam suatu karya sastra.
  8. Sudut pandang, ialah suatu cara pandang pengarang yang mana sebagai sarana untuk menyajikan suatu tokoh, tindakan, latar, dan juga berbagai hal peristiwa yang dapat membentuk cerita di dalam sebuah karya fiksi kepada para pembaca.
  9. Penokohan, ialah suatu teknik atau cara – cara untuk menampilkan pada tokoh.

Unsur Ekstrinsik pada Cerita Fiksi

Yang kedua adalah unsur ekstrinsik, ialah suatu unsur yang membentuk karya sastra yang berasal dari luar sastra. Ada 6 macam unsur yaitu sebagai berikut :

  1. Suatu keadaan subjektivitas pada individu pengarang yang mana mempunyai sebuah sikap.
  2. Suatu keyakinan
  3. Suatu pandangan hidup yang dari keseluruhan ini akan mempengaruhi suatu karya yangbisa ditulisnya.
  4. Sebuah psikologi, baik yang berupa sebuah psikologi dari pengarang contohnya seperti pada ekonomi, politik, dan juga sosial yang juga akan mempengaruhi suatu karya sastra.
  5. Suatu pandangan bagi hidup pada suatu bangsa negara
  6. Dan berbagai macam suaut karya seni yang lainnya

Struktur Cerita Fiksi

Apabila kalian mengetahui struktur cerpen, maka ini juga tidak jauh berbeda dengan sebuah struktur penyusunan dari teks cerita fiksi, yang mana struktur cerita fiksi tersebut dapat terdiri dari 6 unsur berikut yaitu :

  1. Abstrak
    Abstrak adalah suatu opsional atau sesuatu yang boleh ada maupun tidak ada, dan pada bagian ini menjadi sebuah inti dari sebuah cerita fiksi.
  2. Orientasi
    Orientasi adalah sesuatu yang dapat berisi tentang suatu pengenalan tema, latar belakang tema serta tentang tokoh-tokoh didalam karya novel, dan juga hal ini bisa terletak pada bagian awal dan bisa menjadi penjelasan dari sebuah teks cerita fiksi di dalam novel.
  3. Komplikasi
    Komplikasi adalah suatu klimaks dari sebuah cerita fiksi, sebab pada bagian ini mulai muncul tentang berbagai macam permasalahan, yang biasanya komplikasi ini bisa disebuah dengan novel yang menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi para pembaca.
  4. Evaluasi
    Evaluasi merupakan bagian dalam teks naskah novel yang berisi munculnya tentang pembahasan pemecahan atau juga masalah penyelesaian masalah.
  5. Resolusi
    Resolusi ialah suatu bagian yang berisi tentang inti pemecahan suatu masalah dari suatu masalah-masalah yang dialami oleh para tokoh utama.
  6. Koda
    Koda atau reorientasi ialah berisi tentang amanat dan juga tentang pesan moral positif yang dapat dipetik dari pada sebuah naskah teks cerita fiksi.

Kaidah Kebahasaan pada Cerita Fiksi

Agar kita bisa membedakan tentang cerita fiksi dengan cerita yang lainnya, maka di sini ada 3 kaidah yang perlu kalian perhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Metafora
    Metafora ialah sebuah pengibaratan yang mana sering digunakan untuk membandingkan dengan suatu benda ataupun untuk menggambarkannya dengan secara langsung dengan dasar sebuah sifat yang bisa sama.
  2. Metonimia
    Pengertian metobimia ialah suatu gaya bahasa yang biasa dipakai, kata-kata tertentu digunakan sebagai pengganti pada kata yang sebenarnya tetapi penggunaannya hanya bisa pada suatu kata yang mempunyai pertalian yang mana begitu dekat.
  3. Simile
    Smile atau sebuah persamaan ialah suatu kata yang dipakai sebagai perbandingan yang mana bersifat eksplisit dengan maksud untuk menyatakan sebuah hal dengan hal lainnya, contohnya adalah : selayaknya, seumpama, jikalau, laksana.

Contoh Cerita Fiksi

Dibawah ini adalah beberapa contoh dari cerita fiksi, yaitu sebagai berikut :

Cerita Fiksi : Sangkuriang

Di jawa barat, dahulu pernah ada seorang raja yang memiliki putri yang bernama Dyang Sumbi. Dayang Sumbi ini kemudian memiliki seorang seorang suami yang merupakan titisan dari Dewa yang mendapatkan kutukan menjadi se ekor Anjing yang bernama Tumang. Dari hasil perkawinan mereka akhirnya lahirlah seorang putra yang bernama Sangkuriang.

Sangkuriang setiap hari pergi berburu dengan anjingnya si Tumang, yang tidak lain adalah ayahnya sendiri.

Suatu hari, kita Sangkuriang sedang berburu dengan si Tumang, Sangkuriang tidak berhasil mendapatkan hasil buruan dan kesal dengan anjingnya tersebut. Sehingga Sangkuriang membunuh anjingnya dan mengambil hati anjing tersebut yang tidak lain adalah jelmaan dari ayahnya sendiri.

Kemudian sepulangnya kerumah, Sangkuriang memberikan hati si Tumang dan sambil menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada ibunya. Sontak ibu marah besar dan memukul kepala Sangkuriang dengan Centong nasi hingga kepalanya berdarah.

Akhirnya, Sangkuriang pun pergi dari rumah dan mengembara. Setelah kejadian itu, ibunya pun menyesali perbuatannya dan berdoa serta bertapa dengan sungguh – sungguh.

Akhirnya, berkat ketekunan berdoa dan bertapanya, para dewa pun memberika anugerah yakni bahwa Dayang Sumbi selamanya akan awet muda dan mempunyai kecantikan yang abadi.

Setelah bertahun – tahun mengembara, Sangkuriang yang sudah beranjak dewasa berniat untuk pulang ke daerah asal tempat ibunya tinggal dahulu. Namun, semuanya sudah berubah, namun dia menjumpai seorang perempuan yang tampak seperti gadis muda nan cantik di sana.

Sangkuriang tidak mengetahui bahwa perempuan itu adalah ibunya, begitupun sebaliknya. Akhirnya Sangkuriang ingin melamarnya dan menikahinya.

Suatu hari, Sangkuriang ingin pergi berburu dan meminta kepada Dayang Sumbi untuk merapaikan rambutnya sebagai calon suami. Kemudian, sewaktu merapikan rambut Sangkuriang, Dayang Sumbi terkejut saat melihat bekas luka yang ada di kepala Sangkuriang yang sama persis dengan luka yang ada di kepala anaknya dahulu.

Akhirnya Dayang Sumbi menyadari bahwa dia sebenarnya adalah anaknya sendiri sehingga berusaha bagaimana agar pernikahan tersebut bisa di batalkan.

Dayang Sumbi memberikan syarat kepada Sangkuriang jika ingin menikahinya, maka dia harus bisa membuatkan bendungan di sungai Citarum dan sebuah sampan yang besar untuk menyeberanginya. Semua syarat itu harus selesai dalam satu malam sebelum fajar terbit.

Sangkuriang tidak mengerjakan syarat itu sendiri, melainkan di bantu oleh makhluk ghaib anak buahnya. Dayang Sumbi yang mengetahui akan hal itu, khawatir dan akhirnya menggelar kain merah dan meminta bantuan ibu – ibu untuk menabuh lumpang tempat tumbukan agar di kira oleh Sangkuriang bahwa hari sudah pagi.

Melihat hal itu akhirnya Sangkuriang marah besar karena merasa sudah gagal dan menendang perahu sampannya yang besar tersebut dengan kekuatannya hingga mencapai gunung sehingga sampai saat ini gunung tersebut di beri nama ” Gunung Tangkupan Perahu”.

Cerita Fiksi : Danau Toba

Nama danau Toba adalah sebuah danau yang berkawah dan sangat luas dan besar ukurannya. Luasnya bisa mencapai 1.145 km persegi. Danau toba tersebut sendiri lebih menyerupai dengan lautan dibandingkan danau pada umumnya.

Dalam cerita rakyat setempat diceritakan mengenai asal mulanya danau toba ini. Salah satu ceritanya yaitu legenda yang menyertai keberadaan dari seseorang pemuda miskin yang memiliki nama Toba.

Toba adalah seorang petani, suatu hari ia mendapatkan ikan emas yang ajaib dan bisa berbicara seperti manusia.

Setelah ia bawa pulang, ikan itu berubah menjadi seorang perempuan cantik. Ternyata perempuan tersebut adalah seorang gadis yang mendapat kutukan dari dewa karena telah melanggar aturan.

Kemudian Toba menikahi perempuan itu dan akhinya mendapatkan seorang anak yang di beri nama Samosir. Perempuan tersebut memberikan syarat agar suaminya yaitu Toba jangan pernah menyebut anaknya dengan sebutan anak Ikan. Toba pun menyetujuinya

Suatu hari, Samosir di beri tugas oleh ibunya untuk mengantarkan nasi kepada ayahnya di ladang. Namun nasi tersebut di perjalanan di makan oleh Samosir sebagian hingga ia terlambat sampai diladang.

Toba yang sudah kelaparan mengetahui hal itu akhirnya marah besar, hingga ia tak sengaja mengucap larangannya yaitu menyebut anaknya dengan anak ikan.

Akhirnya anaknya puny menangis dan mengadukannya kepada ibunya. Sang ibu sangat terkejud mendengar aduan anaknya tersebut karena suaminya ternyata telah melanggar janjinya.

Akhirnya turun lah hujan yang lebat beserta petir sehingga meluaplah air sungai hingga banjir besar. Karen besarnya banjir sehingga lembah pun menjadi tergenang dan Toba tidak bisa menyelamatkan dirinya hingga meninggal.

Sehingga diberilah sebuah nama yaitu danau  toba dan nama pulau samosir yang berada di tengah – tengahnya.

Demikianlah pembahasan makalah tentang Contoh Cerita Fiksi. Semoga bermanfaat ya ….

Baca juga :