Kalimat Ambigu – Hay Teman-teman!! Untuk pembahasan kali ini kita akan mengulas mengenai Kalimat Ambigu yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, bentuk dan contoh. Kalian Pasti bertanya-tanya, Apasih Kalimat Ambigu itu ?
Nah untuk mendapatkan penjelasan tentang Kalimat Ambigu ini mari bersama-sama kita simak uraiannya yaitu sebagai berikut.
Pengertian Kalimat Ambigu
Amabigu atau ketaksaan merupakan sebuah bentuk konstruksi yang diartikan memiliki sebuah makna lebih dari satu. Oleh sebab itu, Kalimat Ambigu adalah kalimat yang mempunyai makna ganda atau makna lebih dari satu.
Pengertian Ambigu Menurut Beberapa Ahli
-
Whitman dan Yager
Ambigu merupakan suatu hal atau sebuah kalimat yang memiliki maksud atau makna lebih dari satu. Kalimat Ambigu bersifat mudah untuk diragukan dan sulit dipahami oleh orang lain karena mempunyai arti ganda.
Penyebab munculnya ambigu ini adalah Intonasi yang tidak tepat, struktur kalimat yang salah serta penggunaan kata yang memiliki sifat Polisemi.
-
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Istilah Ambigu secara umum, dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang tidak pasti atau kondisi yang tidak jelas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ambigu merupakan suatu jenis kata sifat yang bermakna lebih dari satu atau memiliki makna ganda. Hal tersebut yang menyebabkan munculnya ketidak jelasan, keraguan ataupun kekaburan dalam hal memahami sesuatu atau kalimat.
-
Pengertian Ambigu Secara Etimologi
Secara Etimologi istilah Ambigu berasal dari bahasa latin yaitu ‘ambiguus’ yang berarti tidak pasif atau selalu bergerak dari sisi ke sisi. Ambigu juga dimaknai sebagai sebuah keadaan yang menimbulkan sebuah keraguan.
Ambiguus berasal dari sebuah kata ‘ambigere’ yang berarti ‘pergi ke suatu tempat yang belum jelas’, ‘berjalan tanpa arah dengan perasann ragu’. Ambigiere adalah sebuah gabungan dari kata ‘ambi’ yang berarti kira-kira atau ke dua sisi ataupun sekitar, sedangkan kata “agree” yang berarti bergerak atau mendorong.
Bentuk Kalimat Ambigu
Berdasarkan bentuknya, keambiguitasan didalam sebuah kalimat dibagii menjadi tiga kelompok yaitu diantaranya sebagai berikut :
-
Amabiguitas Fonetik
Ambiguitas Fonetik adalah salah satu jenis keambiguan yang terjadi diakibatkan dari kesamaan bunyi yang diucapkan dan biasanya terjadi dialog atau percakapan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh ;
Sonia datang kemari memberi tahu.
Kalimat diatas menciptakan keambiguan karena memiliki banyak makna yaitu, apakah Sonia datang memberi tahu, sebuah makanan yang terbuat dari kacang kedelai, atau apakah Sonia datang memberi sebuah informasi.
Untuk mengetahui arti atau makna yang sebenarnya dari kalimat tersebut maka harus mendengarkan pembicraan secara keseluruhan.
-
Ambiguitas Gramatikal
Ambiguitas Gramtikal dapat terjadi karena sebiah Proses pembentukan suatu ketatabahasaan baik itu dalam pembentukan kata, Frasa maupun sebuah kalimat. Kata-kata atau frasa yang memiliki keambiguitasa jenis ini akan hilang jika dimasukan ke dalam sebuah konteks kalimat tertentu.
Contoh :
Orang tua
Kata tersebut mempunyai dua arti yakni Orang Tua sebagai Ibu dan Ayah atau orang yang sudah Tua. Oleh karena itu untuk mengetahui arti yang sesungguhnya perlu disatukan ke dalam sebuah kalimat, seperti berkut ini.
- Orang tua dari Toni tidak dapat hadir untuk Rapat di Sekolah hari ini.
- Kemarin aku bertemu dengan orang tua yang mengalami kesulitan untuk menyebrang jalan.
-
Ambiguitas Leksikal
Keambiguan jenis ini dapat terjadi karena faktor dari kata itu sendiri, pada dasarnya setiap kata dapat bermakna lebih dari satu tergantung dari penempatan kalimat dan yang menyertainya.
Contoh kata :
“lari” mempunyai makna yang berbeda yaitu mengerjar sesuatu atau menjauh dari sesuatu.
- Riski dan Luthfi berlari mengejar sebuah Layangan.
- Vishal lari dari sebuah Tanggungjawabnya sebagai Ketua Kelas.
Faktor-Faktor Penyebab Keambiguan
Adapun beberapa faktor penyebab munculnya keambiguan yaitu diantaranya sebagai berikut :
-
Faktor Morfologi
Faktor Morfologi merupakan salah satu faktor Keambiguan yang muncul diakibatkan dari pembentukan kata itu sendiri.
Contoh :
Permen Karet itu tertelan olehku
- Permen itu tidak sengaja tertelan, atau
- Permen itu akhirnya dapat ditelan.
-
Faktor Sintaksis
Faktor Sintaksis ini dapat terjadi karena terdapat sebuah susunan kata di dalam suatu kalimat yang masih kurang jelas.
Contoh :
Gigit jari
- Ayu hanya dapat gigit jari melihat barang yang ia inginkan tidak bisa menjadi miliknya.
- Aira tidak sengaja menggigit jarinya hingga keluar darah.
Kata dari gigit jari diatas mempunyai dua makna yaitu sebuah keputus asaan atau sungguh menggigit jarinya.
-
Faktor Struktural
Faktor Struktural adalah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keambiguitasan yang disebabkan dari struktur kalimat itu sendiri.
Contoh :
Pembacaan puisi baru.
- Pembacaan Puisi Baru, akan dilaksanakan pada hari sabtu “yang dibaca adalah puisi baru”.
- Pembacaan Puisi, baru akan dilaksanakan pada hari sabtu “yang dibaca hari sabtu dalah puisi”.
Contoh Kalimat Ambigu
1. Anisa membaca buku sejarah Indonesia baru.
Kalimat diatas dapat menimbulkan pertanyaan apakah bukunya yang baru, atau sejarahnya yang baru. Untuk menghindari keambiguan pada kalimat tersebut maka cara penulisannya adalah sebagai berikut :
- Anisa membaca buku-sejarah-Indonesia yang baru “jika menjelaskan bukunya yang baru”.
- Anisa membaca buku tentang sejarah-Indonesia yang baru “jika menjelaskan sejarahnya yang baru”.
2. Mobil Mentri baru sedang diperbaiki di bengkel.
Kalimat diatas masih belum jelas apakah mobilnya yang baru atau Mentrinya yang baru. Untuk menghindari keambiguan pada kalimat tersebut maka cara penulisannya adalah sebagai berikut :
- Mobil, Mentri yang baru sedang diperbaiki di bengkel “jika menjelaskan mobilnya yang baru”.
- Mobil Mentri, baru itu sedang diperbaiki di bengkel “jika menjelaskan pegawainya yang baru”.
3. Sumbangan ke dua sekolah tersebut sudah dikirimkan.
Kalimat tersebut juga menimbulkan keambiguitasan yaitu, apakah itu merupakan sumbangan yang ke dua kalinya, dan sumbangan yang diberikan dari dua sekolah yang berbeda ataupun sumbangan kepada dua sekolah yang berbeda.
Oleh sebab itu untuk menghindari keambiguitasan terhadap kalimat tersebut maka cara penulisannya sebagai berikut :
- Sumbangan yang kedua kalinya dari Sekolah tersebut sudah dikirimkan “jika menjlaskan sumbangannya yang kedua kali”.
- Sumbangan untuk dua Sekolah tersebut sudah dikirimkan “jika menjelaskan sumbangan tersebut untuk dua Sekolah”.
- Sumbangan dari kedua-sekolah tersebut sudah dikirimkan “jika menjelaskan dua Sekolah yang menyumbang”.
Demikianlah pembahasan artikel hari ini tentang Kalimat Ambigu beserta Jenis dan Contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata. Terimakasih
Baca Juga Artikel Berikutnya :