Contoh Struktur Kalimat Majemuk Bertingkat – Pengertian, Ciri-Ciri Dan Jenis-Jenisnya – Hallo sahabat, hari ini kita akan membahas makalah materi tentang contoh struktur kalimat majemuk bertingka. Bagaimana pengertian kalimat majemuk itu? bagaimana ciri – cirinya? dan bagaimana jenis-jenisnya?
Untuk itu, marilah kita langsung ke pembahasannya berikut:
Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk yaitu suatu kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Klausa tersebut terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Klausa biasanya merupakan sebuah perpaduan antara satu subjek dan satu predikat, bisa juga ditambahkan dengan objek, keterangan, atau pelengkap yang lainnya. Sedangkan kalimat majemuk adalah suatu kalimat yang terdiri atas lebih dari satu subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap lainnya.
Kalausa dalam satu kalimat biasanya dihubungkan dengan suatu kata penghubung. Akan tetapi didalam kalimat majemuk ini juga akan ditemukan kalimat majemuk tanpa penghubung, sebab kata hubung tersebut biasanya tidak akan ditemukan didalam kalimat majemuk yang bersifat perluasan.
Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki 2 klausa yang kedudukannya tidak setara atau sederajat yang mana salah satu klausa sebagai induk kalimat dan klausa yang lain adalah merupakan sebuah anak kalimat. Klausa pada kalimat majemuk bertingkat tidak bisa berdiri sendiri “anak kalimat” sebab klausa ini membutuhkan klausa lain “induk kalimat” dan apabila dipisah salah satu klausa maka anak kalimat tersebut tidak akan memiliki arti.
Misal: “Tsunami yang sangat besar telah terjadi di Pandeglang sehingga memporak porandakan tempat itu.”
Maka:
- Induk kalimatnya adalah “Gempa yang sangat kuat terjadi di Pandeglang “bisa berdiri sendiri”.
- Anak kalimatnya adalah “sehingga memporak porandakan tempat itu “tidak bisa berdiri sendiri”.
Mungkin dari sini kawan-kawan sudah sedikit paham.
Kalimat majemuk bertingkat ini terkadang memiliki 3 klausa yakni salah satunya ialah cucu kalimat. Klausa ini mempunyai kedudukan yang lebih rendah lagi dari pada anak kalimat.
Misal: Ibu membelikan ku sebuah buku baru yang sangat bagus waktu dia pulang.
Selain itu, anak kalimat tidak selalu memiliki kedudukan yang berada pada sesudah induk kalimat akan tetapi ia bisa juga berada di depan kalimat.
Misal: “Aku sakit ketika teman-temanku mengajakku berkunjung kewisata.
Anak Kalimat Dapat Dikelompokkan Menjadi Dua Jenis Berdasarkan Fungsinya
Anak Kalimat Sebagai Inti
Anak kalimat ini mempunyai kedudukan fungsi sebagai subjek atau predikat di dalam suatu kalimat.
Misal:
Yang akan menunggu rumahnya telah pergi untuk waktu yang sangat lama.
- Induk kalimat = Dia telah pergi untuk waktu yang sangat lama.
- Anak kalimat = yang akan menunggu rumahnya.
Anak Kalimat Sebagai Tambahan
Anak kalimat ini mempunyai kedudukan fungsi sebagai tambahan di dalam suatu kalimat baik berupa pelengkap maupun berupa keterangan.
Misal:
- Anak Kalimat Sebagai Pelengkap
Contoh: Dia telah memberikan uangnya kepada yang membutuhkan. - Anak Kalimat Sebagai keterangan
Contoh: Ayahku sudah bekerja di Dealer itu semenjak aku masih kecil.
Sedangkan :
Kalimat Majemuk Bertingkat Dikelompokkan Menjadi 10 Macam
Kesepuluh kalimat mejemuk tersebut adalah:
Kalimat Majemuk Urutan Waktu
Kalimat ini dicirikan dengan penghubung yang berupa “ketika, saat, waktu itu, kala itu, sebelum, sesudah dan lain-lain”.
Contoh:
- Saya sudah pandai berhitung sejak kecil.
- Ayahku pulang dari Palembang saat malam hari tiba.
- Ibuku memintaku untuk cepat pulang sebelum malam tiba.
Kalimat Majemuk Atributif
Kalimat majemuk ini dihubungkan dengan penghubung “Yang”
Contoh:
- Laki-laki yang berambut gundul itu ialah teman baik ku dikelas.
Kalimat Majemuk Bertingkat Penjelas
Kalimat ini dicirikan dengan sebuah kata hubung “bahwa”.
Contoh:
- Hasil ujiannya yang bagus menunjukan bahwa dia anak pandai.
Kalimat Majemuk Sebab Akibat
Kalimat ini mempunyai penghubung berupa “oleh karena itu” sehingga, makanya”
Contoh:
- Joni selalu menolong orang lain oleh karena itu dia sangat disenangi.
- Ari anak yang suka membantu sehingga dia disayangi tema-temannya
Kalimat Manjemuk Pengandaian
Kalimat ini ditandai dengan penghubung “seolah-olah, seperti, seakan-akan, dll”.
Contoh:
- Dia bertindak seolah-olah pemilik perusahaan itu.
- Orang itu seperti berjalan kearah kemari.
Kalimat Majemuk Bertentangan Dengan Kenyataan
Kalimat ini dihubungkan dengan suatu konjungsi berupa “padahal, kenyataan dll”.
Contoh:
- Dia sangat kurus padahal makannya banyak.
- Nilainya selalu kecil padahal dia selalu rajin belajar.
Kalimat Majemuk Hubungan Cara
Konjungsi seperti “dengan, menggunakan dll” menggabungkan 2 klausa pada suatu kalimat majemuk.
Contoh:
- Dia belajar Matematika dengan sangat serius.
- Pak Guru mengajar menggunakan Laptop.
Kalimat Majemuk Perbandingan
Klausa-klausa pada kalimat ini digabungkan oleh konjungsi yaitu berupa “ibarat” dari pada dll”.
Contoh:
- Dia menari sangat bagus ibarat penyanyi aslinya.
- Buah ini lebih bagus dari pada buah itu.
Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan
Kalimat dicirikan dengan digabungkan dengan konjungsi berupa “agar, supaya, dll”.
Contoh:
Idoy mengunci pintu rumahnya dengan sangat rapat agar tidak terjadi kemalingan.
Yogi belajar dengan rajin supaya lulus sekolah.
Kalimat Majemuk Bersyarat
Kalimat ini memiliki klausa yakni“seandainya, jika, dll”.
Contoh:
Aku akan pergi haji seandainya aku ada uang lebih.
Demikianlah penjelasan mengenai contoh struktur kalimat bertigkat. Semoga dapat membantu memberikan pengetahuan kepada sahabat.
Baca Juga: