Doa, Kata Mutiara, Puisi, Dan Kata Terimakasih Untuk Guru Dalam Bahasa Arab – Hallo temen – temen, bertemu lagi dengan kami disini, yang mana pada kesempatan kali ini kita akan membahas makalah bahasa Arab tentang Doa Untuk Guru Dalam Bahasa Arab dan beberapa uraian yang lainnya.
Temen – temen, didalam bahasa Arab terdapat beberapa istilah untuk sebutan penjelasan dari makna doa, kata mutiara, puisi dan lainnya. Istilah itu biasa atau sering disebut Mafuzhat. Apa itu mahfuzhat ? Mahfuzhat adalah untuk sebutan kata – kata mutiara yang indah dan sering orang hafalkan. Kemudian ada lagi istilah Maqolah atau biasa diartikan sebagai kata – kata bijak yang dapat diambil hikmahnya bagi kehidupan.
Dalam bab ini kita akan lebih fokus kepada doa dan kata – kata mutiara yang dikhususkan untuk para Guru yang sudah berjuang mencerdaskan anak bangsa tanpa tanda jasa. Kata – kata mutiara bahasa Arab ini telah penulis kumpulkan dari beberapa sumber serta penulis berikan terjemahan dan bacaan latinnya agar memudahkan bagi para pembaca.
Selamat membaca …
Doa Untuk Guru Dalam Bahasa Arab
Berikut adalah beberapa doa dan kata mutiara untuk guru !
الوَقْتُ مُعَلِّمُ مَنْ لَا مُعَلِّمَ لَهُ
Al waqtu mu’allimu man laamu’allimalahu
“Waktu adalah guru bagi yang tidak memiliki guru.“
( Pepatah Arab )
عَلَّمْتَ كَلْبَكَ فَهُوَ يَتْرُكُ شَهْوَتَهُ فِي تَنَاوُلِ مَا صَادَهُ احْتِرَامًا لِنِعْمَتِكَ وَخَوْفًا مِنْ سَطْوَتِكَ ، وَكَمْ عَلَّمَكَ مُعَلِّمُ الشَّرْعِ وَأَنْتَ لَا تَقْبَلُ
allamta kalbaka fahuwa yatruku syahwatahu fii tanaawuli maa shoodahu ahtirooman lini’matika wa khoufan min sathwatika, wakam ‘allamaka mu’allimu assyar” wa anta laataqbalu
“Engkau mengajari anjingmu, dan ia mengekang syahwatnya sehingga tidak memakan apa yang ia buru sebagai bentuk penghormatan terhadap pemberianmu dan takut karena kekuasaanmu. Betapa banyak guru agama yang mengajarimu, tapi engkau enggan menerimanya.“
( Ibnu Al-Qoyyim )
إِذَا لَمْ يَعْدِلِ المُعَلِّمُ بَيْنَ الصِّبْيَانِ كُتِبَ مِنَ الظَّلَمَةِ
Idzaalam ya’dilil mu’allimu baynas shibyaani kutiba minadzzolamah
“Jika seorang guru belum bisa adil terhadap murid-muridnya, ia dicatat sebagai orang yang lalim.“
( Hasan Al-Bashri )
وَكَمْ مِنْ تِلْمِيْذٍ فَاقَ أُسْتَاذَهُ
Wakam min tilmiidzin faaqo ustaadza
“Berapa banyak murid yang mengungguli gurunya.“
(Pepatah Arab)
لَوْ لَمْ أَكُنْ مَلِكًا لَكُنْتُ مُعَلِّمًا
Law lam akun malikan lakuntu mu’alliman
“Kalau aku tidak menjadi raja, aku akan menjadi guru.“
(Raja Faishal Pertama)
مَنْ عَلَّمَنِى حَرْفًا كُنْتُ لَهُ عَبْدًا
Man ‘allamanii harfan kuntulahu ‘abdan
“Siapa saja yang mengajariku satu huruf, aku adalah budaknya.“
( Pepatah Arab )
Baca : Kata – Kata Mutiara Bahasa Arab (محفوظات)
المُعَلِّمُ النَّاجِحُ هُوَ أَهَمُّ أَعْمِدَةِ بِنَاءِ التَّعْلِيْمِ النَّاجِحِ
Almu’allimun naajihu huwa ahammu a’midati binaa-itta’liiminnaajihi
“Guru yang sukses merupakan unsur terpenting dalam pengembangan pendidikan yang berhasil.“
( Abdullah bin Abdulkarim As-Sa’dun )
إِنَّ المُعَلِّمَ يَتَرَضَّاهُ تَلَامِذَتُهُ وَلَيْسَ هُوَ الَّذِي يَتَرَضَّى تَلَامَذَتُهُ
Innal mu’allima yatarodloohu talaamidzatuhu wa laisa huwalladzii yataroddlo talaamadzatuhu
“Sesungguhnya guru itu diambil hatinya oleh murid, bukan guru yang mengambil hati murid”.
( Muhammad Ghazali )
فَمَا قَدَرُوا حَقَّ المُعَلِّمِ قَدْرَهُ … وَمِنْ حَقِّهِ ، كَالوَالِدَيْنِ ، يَعْظُمُ
Famaa qodaruu haqqol mu’allimi qodrohu, waminhaqihi, kal waliddaini, ya’dzuru
“Mereka belum menghormati guru dengan semestinya..Dan haknya -seperti kedua orang tua- sangat agung.“
لَا ، يَا وَلَدِي ، لَا تَحْرِصْ عَلَى هَذِهِ المِهْنَةِ . اُتْرُكُوْهَا إِنِ اسْتَطَعْتَ فِهِيَ مِحْنَةٌ لَا مِهْنَةٌ . هِيَ مَمَاتٌ بَطِيْءٌ وَلَا حَيَاةٌ . إِنَّ المُعَلِّمَ هُوَ الشَّهِيْدُ المَجْهُوْلُ الَّذِي يَعِيْشُ وَيَمُوْتُ وَلَا يَدْرِي بِهِ أَحَدٌ ، وَلَا يَذْكُرُهُ النَّاسُ إِلَّا لِيَضْحَكُوا عَلَى نَوَادَرِهِ وَحَمَاقَاتِهِ
Laa, yaawaladii, laa tahrish ‘alaa hadzihil mihnati. Utrukuu haa inis tatho’ta fihiya mihnatun. Hiya mamaatun bathii un walaa hayaatun. Innal mu’allima huwa syahiidul majhuulul ladzii ya’iisyu wa yamuutu wa laa yadriibihi ahadun, walaa yadzkuruhun naasu illaa liyadlhakuu ‘alaa nawaadarihi wa hamaaqootihi
“Tidak anakku, jangan engkau berobsesi dengan profesi ini. Tinggalkanlah jika engkau mampu, karena itu adalah ujian bukan kerjaan. Dia adalah kematian yang lambat, bukan kehidupan. Sesungguhnya seorang guru adalah orang mati syahid yang tidak dikenal, hidup dan mati namun tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, dan tidaklah manusia mengingatnya melainkan untuk mentertawakan keanehan dan kedunguannya.“
( Ali Thanthawi )
يَنْبَغِي أَنْ تُؤْمِنَ بِأَنَّ كُلَّ فَرْدٍ تُقَابِلُهُ هُوَ مُعَلِّمٌ لِلصَّبْرِ
“Seharusnya engkau menyakini bahwa setiap orang yang kau temui adalah guru yang mengajari kesabaran.“
( Ibrahim Al-Faqi )
إِنَّ تَعْلِيْمَ القِرَاءَةِ وَالكِتَابَةِ مُمِلٌّ بَعْضَ الشَّيْءِ ، فَعَلَى المُعَلِّمِ أَنْ يُخَفِّفَ هَذَا المَلَلَ بِاصْطِنَاعِهِ طُرُقًا مُشَوِّقَةً
Inna ta’liimal qiroo-ati wal kitaabati mumillum ba’dlos syai’, fa’alal mu’allimi ayyukhoffifa hadzal malala bis thinaa ‘ihi thuru qon musyawwiqotan
“Pelajaran membaca dan menulis terkadang membosankan. Sudah seharusnya seorang guru meringankan kebosanan dengan membuat metode-metode yang mengasyikkan.“
( Abdullah Abduddaim )
يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ المُعَلِّمُ غَيْرَهُ … هَلَّا لِنَفْسِكَ كَانَ ذَا التَّعْلِيْمُ
Yaa ayyuhar rojulul mu’allimu ghoirohu, Halan linafsika kaana dzat ta’limu
“Wahai lelaki yang menjadi guru bagi orang lain,Tidakkah engkau memulai dengan mengajari dirimu?“
( Anonim )
لَا تَنْهَ عَنْ خُلُقٍ وَتَأْتِيَ مِثْلَهُ … عَارٌ عَلَيْكَ إِذَا فَعَلْتَ عَظِيْمُ
Laatanha ‘an khuluqin wata’tiya mitslahu … ‘aarun ‘alayka idzaa fa’ata ‘adziimm
“Janganlah engkau melarang sesuatu, sementara engkau mengerjakannya.Kehinaan yang sangat bagimu bila melakukannya.“
Baca : Maqolah Bahasa Arab
Demikianlah pembahasan makalah tentang Doa Untuk Guru Dalam Bahasa Arab. Semoga bermanfaat ya ….