Pantun Gombal Untuk Teman, Pantun Gombalan Maut, Romantis, Gombalan Untuk Yang Tersayang, Dll – Pantun merupakan salah satu karya sastra mengandung ide kritis dan kreatif serta memiliki kandungan yang penuh makna dalam isinya, sesuai dengan gagasan. Pantun juga terbagi menjadi beberapa macam sesuai dengan topik gagasan masing – masing, yaitu : Pantun Jenaka, Pantun Nasehat, Pantun Pendidikan, Pantun Keagamaan, dan lain – lain.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengajak kawan – kawan untuk belajar tentang pantun Gombal dan beberapa contoh – contohnya. Pada pembahasan sebeumnya kita sudah membahas makalah tentang Pantun yang berjudul : Pantun Berbalas.
Baiklah mari kita lasngsung saja simak uraian materinya dibawah berikut ini !
Pantun Gombal
Pantun gombal merupakan pantun yang berisikan tentang hal – hal yang lucu dan menarik serta terkadang mengandung rayuan terhadap pasangan yang terdiri dari empat bait perbarisnya dengan sajak AB-AB. Dua baris pertama dan kedua disebut sampiran dan baris ke tiga dan ke empat disebut isi.
Baca : Pantun Teka – Teki
Contoh – Contoh Pantun Gombal
Dibawah ini adalah beberapa contoh pantun gombal dan romantis yang bersajak ABAB dan AAAA yang dapat kalian jadikan beberapa referensi tentang Pantun.
Berikut ini contoh – contoh pantun gombal yaitu :
Pantun Romantis Lucu
Ingin menanam banyak mawar biru,
Sayangnya mawar biru itu banyak durinya.
Ingin kucoba belajar menahan rasa rindu,
Sayangnya engkau yang kupuja sudah ada yang punya.
Pergi ke Bengkulu naiknya sampan,
Mendayung pelan sampai ke belawan.
Beginilah nasib orang yang tampan,
Selalu dikejar oleh para perawan.
Pipi milik siapa yang jadi merona,
Teramat manis simpul senyumannya.
Pilihan ada di sini atau di sana,
Hati ini malah jadi bingung dibuatnya.
Insan penuh budi pasti siapa tak suka,
Bersemayam di dalam hati bagaikan raja.
Pilihannya di sini di sana terluka semua,
Supaya semua bahagia sepatutnya kutunggu saja.
Belanda punya banyak barang antik,
Awas teliti ada saja yang karatan.
Terlanjur nasib saya wanita cantik,
Di sana sini saya dijadikan rebutan.
Pantun Romantis buat Pacar
Sepotong kue keju didalam nampan,
Nampannya terukir indah penuh hiasan
Kutunggu engkau pangeran yang paling tampan,
Semoga saja serasi saat duduk di pelaminan.
Jual sup kari di kayu putih,
Pulangnya dibelikan gelang-gelang.
Sudah kucari-cari sudah kupilih-pilih,
Nasib saya malah dapat yang belang-belang.
Hias daun telinga dengan anting-anting,
Tabunglah dahulu hasil dari gaji kerja.
Carilah pendampingmu yang masih ting-ting,
Jika dapat yang seken maka jangan bermuram durja.
Dari rumah pergi ke Cendana,
Bertemulah dengan orang yang garang.
Lama nian tiada waktu berjumpa,
Sekalinya berjumpa sudah jadi milik orang.
Mengapa lidah ini rasanya amat kelu,
Kelu bukan karena makan sagu.
Dulu cantik bak artis saat sekolah dulu,
Kini kulihat sudah jadi ibu-ibu jaman dahulu.
Arang yang terbaik asalnya dari batok,
Dengan tubi-tubi air dan api disemprot.
Waktu sekolah dasar tubuh amat montok,
Lama tak berjumpa, malah berubah amat gembrot.
Istri siapa yang memakai batik,
Anak sulung saudagar besar Cik Tan.
Waktu di sekolah dia yang paling cantik,
Sekarang waktu berlalu sudah muncul keriputan.
Apakah gunanya lengkuas dan temu,
Untuk diracik oleh sang peramu.
Lama nian diri sudah tidak ketemu,
Rupanya dirinya sudah punya anak cucu.
Minum kopi susu santai diatas kedai,
Melihat laju gangsing berputar-putar.
Belajar itu pangkal pandai,
Rajin belajar maka otakpun pintar.
Sore hari pasnya memancing ikan,
Karena suka duduk lama pun tak rasa jemu.
Belajar itu sebenarnya mengasyikan,
Kita jadi pandai dan banyak ilmu.
Siapa yang sukar cari jodoh,
Bisa cari jodoh di Makasar.
Jika kamu tidak ingin jadi bodoh,
Semangatkan dirimu dalam belajar.
Pohon kenari tumbuh berjajar-jajar,
Tempat pas untuk makan tempe penyet.
Kalau dirimu suka malas belajar,
Otaknya jadi bodoh dan mirip monyet.
Baca : Pantun Cinta
Pantun Gombalan Maut
Bambu cina dibuat rakit,
Bambunya kupotong panjangnya sama.
Sungguh tak kuduga hatiku sakit,
Karena cinta suciku tak jua kau terima.
Kalau Rindu padamu dinda ingin bertemu,
Tetapi pada sesiapa rindu ini dikirimnya.
Terlanjur diri Jatuh cinta kepadamu,
Tentu akan kurawat dan kujaga selamannya.
Tahu dari manakah datangnya perintah,
Dari Allah diturunkan ke Nabi.
Tahu dari manakah datangnya rasa cinta,
Tentu saja dari mata jatuh turun ke hati.
Dibawa bersama supaya ringan,
Meski airnya jumlahnya cuma sekendi.
Aduh cintaku kenapa bertepuk sebelah tangan,
Bagaikan bunga kembang tak jadi bersemi.
Anak kumbang pergi menuju rawa,
Didalam rawa malah bertemu lintah.
Meskipun abang itu sudah tua,
Tetapi entah kenapan hatiku selalu cinta.
Jikalau Raja bersihkan mata,
Janganlah sampai tercoreng arang.
Kalau sampai raja berani bermain cinta,
Janganlah sampai bermain cinta terlarang.
Demikianlah pembahasan makalah tentang Pantun Gombal. Semoga bermanfaat ya ….