Pengertian Pantun Kiasan, Contohnya, Berbalas Pantun Kiasan, Contoh Pantun Kiasan Bersajak aaaa, Pantun Kiasan 4 Baris, Dll – Hallo sahabat pembaca budiman, pada kesempatan kali ini kita akan membahas makalah tentang makalah yang berjudul Pantun Kiasan dan beberapa Contohnya. Kiasan pada dasarnya memiliki makna sama dengan perumpamaan atau pengibaratan, seperti : bagai musafir mengejar fatamorgana, artinya menejar sesuatu yang semu (tidak nyata).
Baiklah mari langsung saja kita simak materinya ya !
Pengertian Pantun Kiasan
Pantun kiasan adalah sebuah pantun yang di dalamnya terdapat sebuah isi perumpamaan atau mengibaratkan antara satu dengan yang lainnya. Contoh ibarat “kuda besi”, artinya motor.
Ciri – ciri pantun kiasan yaitu adanya suatu perbandingan antara satu dengan yang lainnya.
Baca : Pantun Sahabat
Contoh Pantun Kiasan
Dan dibawah ini adalah beberapa contoh – contoh dari pantun kiasan dan beberapa maknanya, yaitu sebagai berikut :
Hari sudah mulai siang hari,
Hari yang cerah telah datang.
Kukira bunga sudah mekar berseri,
Ternyata layu dihisap kumbang.
Maknanya yang terkandung :
Seseorang yang mengira bahwa gadis yang di sukainya masih sendiri, tetapi kenyataannya gadis tersebut sudah menikah dengan orang lain.
Minum kopi sambil duduk,
Sangat harum aroma khas kopi.
Elok sekali resminya padi,
makin menununduk jika berisi.
Maknanya yang terkandung :
Kita sebagai manusia mari mengambil pelajaran dari padi. Yaitu padi yang semakin berisi semakin menunduk, begitu pun jika sebagai manusia yang apabbila semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia yang lainnya.
Menenam ubi di tengah ladang,
petik singkon tiada tersisa.
Malam kini telah datang,
semakin tinggi pula batang usia.
Maknanya yang terkandung :
Pantun kiasan di atas menjelaskan tentang waktu tua. Yakni apabila jika habisnya masa remaja, maka akan tibalah masa tua.
Diam Perkataan banyak merenung,
lompat tinggi si tupai berlari.
Hendak diri memeluk gunung,
apa daya tangan dan kaki tak sampai.
Maknanya yang terkandung :
Cita – cita yang besar namun mustahil untuk mencapainya.
Mie putih disebut bihun,
Bunga mawar tumbuh berduri.
Daun kering dijemur setahun,
Basah karena hujan sehari.
Maknanya yang terkandung :
Suatu usaha yang dilakukan sangat lama dapat sia-sia saja sebab sebuah kesalahan kecil.
Rusa jantan belang di kaki,
Duiran montong aromanya wangi.
Tinggi gunung tetap ku daki,
lautan api kan ku seberangi.
Maknanya yang terkandung :
Pantun kiasan di atas mengkiaskan sebuah semangat dan tekad yang sangat kuat.
Baca : Pantun Penutup Pidato
Jalan-jalan ke Tanggerang,
Melewati tol proyek pak Jokowi membentang.
Di mana bunga berkembang,
di sana si kumbang akan selalu datang.
Maknanya yang terkandung :
Apabila perempuan yang sudah mulai beranjak gadis, maka disaat itulah anak laki – laki mulai banyakyang menyukainya.
Kayu mahouni dibuat papan,
burung puyuh lari menghilang.
Jagung kutanam dengan harapan,
tumbuh pula suket ilalang.
Maknanya yang terkandung :
Suatu usaha pasti akan menemui halangan rintangan.
Makan bakso, baksonya keras,
membeli cincin berhias mutiara.
Mengharap hujan akan turun deras,
Tapi hanya gerimis sekejap mata.
Maknanya yang terkandung :
Mengharapkan keuntungan yang sangat besar. Namun hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.
Melihat ayam di tepi kolam,
pohon beringin jadi tambatan.
Air bergelombang tanda tak dalam,
air tenang malah menghanyutkan.
Maknanya yang terkandung :
Orang yang berilmu sedikit biasanya banyak bicara sok pintar dan sok tahu. Sedangkan orang yang banyak ilmunya lebih tenang dan biasanya sedikit bicara.
Keras keras batu kerang,
walau berat tetap dibawa.
Walaupun punggung berang,
bila terus diasah tajam jua.
Maknanya yang terkandung :
Sebodoh apapun seseorang itu, apabila ia terus tekun belajar pasti akan menjadi pandai juga.
Segar rasanya buah sirsak,
ombak menerpa bergulung-gulung.
Dimana bumi dipijak,
di sana langit dijunjung.
Maknanya yang terkandung :
Menghormati adat istiadat daerah yang kita tinggali itu merupakan kebaikan.
Baca : Pantun Anak – Anak
Ilalang bergoyang tertiup angin,
semerbak angin yang bersembunyi.
Ada rasa rindu yang tidak mungkin,
seperti hujan bulan Juli.
Makna yang terkandung :
Pantun kiasan diatas memeiliki makan rasa rindu yang tidak mungkin tersampaikan, seperti hujan yang tidak mungkin turun di bulan Juli.
Tiduran di taman beralas tikar bambu,
rintik hujan menghalangi cahaya matahari.
Siapa yang dapat membalas kebaikanmu Ibu,
Kebaikan yang seperti tak habis diukur jalan.
Makna yang terkandung :
Sebanyak apapun harta seorang anak, tidak akan mampu membalas semua kebaikan orang tua terutama Ibunya, maka dari itu kita sebagai pelajar sebaiknya hormat dan patuh kepadanya (orangtua).
Baca : Contoh Struktur Kalimat yang Benar Dengan Ciri-Cirinya
Demikianlah pembahasan makalah tentang Pantun Kiasan dan beberapa contohnya diatas. Semua contoh tersebut penulis sudah modifikasi agar tidak ada persamaan yang mencolok terhadap karya pantun orang lain, meskipun kita kita juga tidak bisa lepas membuat suatu karya tanpa mempelajari terlebih dahulu karya orang lain.
Semoga bermnafaat ya ..