Pantun Sahabat

Posted on

Pantun Sahabat, Pantun Sahabat Sejati, Contoh Pantun Sahabat, Pantun Sahabat Lucu, Pantun Berbalas Sahabat, Dll – Hallo sahabat, pada kesempatan kali ini kita akan membahas makalah tentang Pantun Sahabat dan beberapa Contohnya. Pantun sahabat merupakan sebuah pantun yang ditujukan khusus kepada teman atau sahabat dan isinya yaitu tentang tentang persahabatan dan aktivitas dalam persahabatan itu sendiri.

Pantun sahabat ini bisa berupa kisah yang dialami bersama, kenangan, seperti : kenangan sedih, bahagia, lucu dan bahkan mungkin benci.

Ketika kita ingin mengekspresikan semua itu, maka dengan berpantun itu kita bisa. Dan apabila kalian membutuhkan sebuah referensi tentang pantun sahabat, disini kalian bisa mendapatkannya.

Mari langsung saja kita simak uraiannya dibawah berikut ini ya !

Contoh – Contoh Pantun Sahabat

Dibawah ini adalah beberapa contoh pantun sahabat yaitu sebagai berikut :

Tanjung karang banyak pasarnya,
Dari dataran tinggi ke daratan rendah.
Susah bahagia bersama – sama,
Mensuratkan cerita yang amat indah.

Bunga mawar tumbuh berduri,
Banyak kumbang kan mencuri.
Sahabat sejati sulit dicari,
Jangan pernah engkau khianati.

Bunga melati bunganya lebat,
Datang kumbang untuk menghisap.
Sahabat sejati kan memberi nasehat,
Agar dirimu ini tidak tersesat.

Timbang-timbang dalam pikiran,
Air soda di atas tatakan.
Kalau memang mengaku kawan,
Janganlah suka menjelek – jelekan.

Alangkah indah hati beriman,
Akhlak mulia tiada tara.
Alangkah indah banyak teman,
Hidup bahagia, banyak saudara.

Mungkin sekarang menanam talas,
Besok menanam bunga pandan.
Mungkin sekarang teman sekelas,
Besok jadi teman dalam kehidupan.

Angin utara ke selatan,
Berhembus lembut amat ringan.
Mari kita jaga persahabatan
Agar indah dalam album kenangan.

Tidak ada bunga aneka warna,
Mekar satu jangan dipatahkan.
Tidak ada teman yang sempurna,
Jika salah mohon dimaafkan.

Orang beriman masuk surga,
Dan akan jauh dari neraka.
Sahabat itu selalu menjaga,
Bukan selalu mencerca.

Anak kecil belajar melukis,
Tanpa warna hanya garis saja.
Daripada punya sahabat egois,
Lebih baik sendiri saja.

Kusangka tumbuh pandang wangi,
Rupanya hanya mawar yang berduri.
Kusangka bunga harum mewangi,
Rupanya hanya memberi duri.

Hati senang di hari raya,
Wajah ceria banyak tawa.
Jadilah sahabat yang setia,
Setia dalam suka maupun duka.

Baca : Pantun Penutup Pidato

Di sini pinang, di sana pinang,
Di tengah-tengah tumbuh cendawan.
Di sini senang, di sana senang,
Banyak sahabat, banyak kawan.

Bunga lebat di batu karang,
Baju dibasuh banyak kotoran.
Seribu sahabat masih kurang,
Satu musuh sudah kebanyakan.

Rumah besar punya pejabat,
Di dalam banyak barang mewahnya.
Orang yang tak punya sahabat,
Tak tau rasa keindahan dunia.

Ambil kayu dibuat galah,
Dari gunung menuju lembah.
Di sini bukan hanya sekolah,
Tapi juga persahabatan yang indah.

Senja datang lebat hujannya,
Badan basah payung tak dibawa.
Anugerahkan diriku sahabat setia,
Terukir namanya di dalam jiwa.

Baca : Pantun Perkenalan

Katanya berganti roda zaman,
Berganti musim berganti kebiasaan.
Katanya kamu sekedar teman,
Eh kenapa suka lirik-lirikan.

Kue bolu di atas nampan,
Bolu kukus bentuknya kecil.
Kata orang kamu tampan,
Sayang hobinya suka ngupil.

Dari hulu banyak anyaman,
Air berhenti di bendungan.
Dari dulu hanya berteman,
Teman diembat, malah kelimpungan.

Kembang mawar harum-haruman,
Petik setangkai untuk pinangan.
Maafkan aku teman – teman,
Sebentar lagi gua ke pelaminan.

Pantun syair puisi lama,
Indah sungguh karya para pujangga.
Belajar bareng, sekolah bersama,
Lama – lama tumbuh rasa cinta.

Hidup bahagia penuh iman,
Walau hidup banyak ujian.
Bila berawal sebagai teman,
Akhir cerita di pelaminan.

Tumbuh liar pohon kemumu,
Enak buahnya seenak jambu.
Setiap hari selalu bertemu,
Lama-lama rasa cinta tumbuh.

Malin Kundang tuan yang kaya,
Sayang lalai pada ibunya.
Maafkan akau tak bisa jadi teman setia,
Sekarang padamu aku mulai jatuh cinta.

Keliling desa naik delman,
Kereta kencana kayu jati.
Kita memang sekedar teman,
Tapi teman sehidup semati.

Baca :  Pantun Lucu Betawi

Bawa bambu pakai pedati,
Turun hujan jalannya basah.
Suka duka kita lewati,
Kini saatnya harus berpisah.

Air dimasak hingga mendidih,
Kembang wijaya kini berseri.
Berpisah membuat hati sedih,
Sahabat sejati ke mana hendak di cari.

Berkirim surat, bertanya kabar
Dekat di hati jauh di mata.
Engkau ke Barat, aku ke Timur,
Berpisah demi menggapai cita-cita.

Pergi ke toko membeli pensil,
Pulpen ungu habis tintanya.
Semoga engkau sukses berhasil,
Hidup sejahtera bahagia sentosa.

Para pejuang medan Padri,
Mereka berjuang tanpa pamrih,
Jadilah sahabat abadi,
Kala senang maupun sedih.

Ada miskin dan si kaya,
Di mata Tuhan semua sama,
Biar hidup seadanya,
Namun sahabatku luar biasa.

Putih warnanya tepung tapioka,
Tepuk-tepuk jadikan roti,
Hidup terasa lebih bermakna,
Saat sahabat ada di sisi.

Baca :  Pantun Anak – Anak

Demikianlah pembahasan makalah tentang Pantun Sahabat dan beberapa Contohnya. Semoga dapat bermanfaat ….