Pengertian Ilmu Nahwu (ﻋﻠﻢ اﻟﻦحو)

Posted on

Pengertian Ilmu Nahwu – Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tuntas makalah tentang bab Ilmu Nahwu dalam bahasa Arab. Sebagaimana pada pembahasan sebelumnya kita juga sudah mempelajari beberapa cabang materi – materi yang ada pada ilmu Nahwu seperti : Nahwu Wadhih Bagian 1 dan Pengertian Isim Mabni dan Isim Mu’rab dalam Ilmu Nahwu.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengupas tentang pengertian Ilmu Nahwu, Sejrah, tujuan dan masih banyak lagi.

Untuk itu, mari langsung sajakita ke pembahasannya dibawah berikut ini !

Pengertian Ilmu Nahwu

Ilmu Nahwu atau ﻋﻠﻢ اﻟﻦحو adalah salah satu bagian dasar ilmu tata bahasa bahasa Arab yang mebahas tentang jabatan kata dalam kalimat dan bentuk huruf atau harakat terakhir dari suatu kata.

Ilmu nahwu juga bisa disebut ilmu grametikal bahasa Arab. Dalam penerapannya, ilmu nahwu ini cakupan bahasannya yaitu :

  1. Ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam suatu kalimat dan harakat akhirnya, baik yang bisa berubah (i’rab) atau tetap tidak berubah (bina)
  2. Kaidah – kaidah yang dengan menggunakan ilmu nahwu ini, maka akan dapat diketahui tentang hukum-hukum akhir-akhir kata bahasa arab dalam keadaan yang tersusun.
  3. Ilmu yang menunjukan kepada kita bagaimana cara untuk menggabungkan kata benda (Ismun), kata kerja (Fi’lun) atau partikel (huruf atau harfun) untuk membentuk kalimat yang bermanfaat (jumlah mufidah) juga untuk mengetahui keadaan (I’rabnya) huruf akhir dari sebuah kata.

Sejarah Ilmu Nahwu

Awal sejarah munculnya ilmu Nahwu ini didasari semenjak mulai zaman sahabat. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa salah satu sahabat syayidina Abu Bakar pernah berkata, bahwa jika dia lebih senang mendengar orang ysng membaca meskipun salah daripada orang yang melakukan kesalahan gramatikal.

Kemudian, syayidina Umar bin Khatab juga pernah berkata : “Wallāhi lakhaṭa’ukum fi lisānikum ashaddu ʿalayya min khaṭaʿikum fi ramyikum”, yang artinya : “Sungguh demi Allah, kesalahan kalian dalam berbahasa lebih berbahaya bagiku daripada kesalahan kalian dalam memanah”.

Istilah kata kesalah dalam bahasa Arab disebut اللحن  (al Lahn) artinya kesalahan.

Pada zaman dahulu, orang Arab berbicara bahasa Arab secara natural tanpa lahn (kesalahan), mereka berbicara dengan baik dan benar tanpa pernah belajar dan mempelajari kaidah-kaidah bahasa Arab sebelumnya.
Kondisi tersebut berlangsung lama, hingga Islam datang dan terjadi ekspansi besar-besaran, lalu orang-orang selain Arab berbondong-bondong masuk Islam, sehingga berbaurlah antara orang Islam yang berasal dari bangsa Arab dengan orang yang masuk Islam yang bukan berasal dari bangsa Arab.

Untuk orang Arab sendiri ketika memahami bahasa Arab tentu tidak kesulitan, namun untuk orang non Arab yang masuk Islam tentu akan mengalami kesulitan dalam memahami bahasa Arab terlebih kitab yang diturunkan yaitu al Qur’an juga khusus berbahasa Arab.

Sehingga mereka yang non Arab harus belajar bahasa Arab, namun ketika dalam proses interaksi antara orang Arab dan non Arab ternyata menimbulkan kesalahan-kesalahan pada lisan orang Arab dan orang-orang yang sedang mempelajari bahasa Arab.

Hal ini diceritakan pada awal-awal terjadinya lahn (kesalahan) di lisan orang Arab adalah sebagaimana yang tersebut di dalam sebuah riwayat, bahwa ada seorang anak perempuan yang berkata :

مَا أَجمَلُ السَّمَاء؟

Yang artinya : “Apa yang indah dari langit?” 

Padahal yang maksud adalah bahwa “alangkah indah langitnya”, namun karena salah dalam memberi harakat akhir pada kata أجمل yang seharusnya dengan harakat fathah, ia malah mengatakannya dengan harokat dlammah ( ــــُـــ ) yang berarti kalimat tanya, maka dijawablah :

 نُجُومُهَا 

Yang artinya : “Bintang-bintangnya”. 

Lalu perempuan itu pun berkata : ”Bukan itu yang aku mau, aku tidak bertanya, tapi ingin mengungkapkan rasa takjubnya dengan langit”.

Nama Ilmu Nahwu

Kenapa dinamakan dengan ilmu Nahwu ?

Dikisahkan dari sahabat syaidina Ali bin Abi Thalib –radhiallahu ‘anhu– , bahwasannya dahulu ketika ia sedang membaca lembaran-lembaran, datanglah salah seorang sahabat yang bernama Abul Aswad Ad-Du`ali. Kemudian sahabat tersebut bertanya : ”Apa ini?”,
lalu syaidina Ali pun menjawab : ”Saya memperhatikan perkataan orang-orang Arab, dan saya melihatnya sudah berubah akibat pergaulan mereka dengan orang-orang merah (yaitu orang-orang selain Arab), maka saya berkeinginan membuat sesuatu yang bisa dijadikan rujukan dan pegangan”.
Maka Ia pun berkata kepada Abul Aswad Ad-Du`ali :

اُنْحُ هَذَا النَّحْوَ

Artinya : “Ikutilah jalan ini!”

Dan yang dimaksud syaidina Ali bin Abi Thalib –radhiallahu ‘anhu– tersebut adalah supaya Abul Aswad Ad-Du`ali membuat kaidah-kaidah untuk bahasa Arab.

Demikianlah menurut sejarah awal Ilmu Nahwu ini muncul.

Tujuan Ilmu Nahwu

Tujuan mempelajari ilmu ini adalah untuk menjaga lisan dari kesalahan (Lahn )dalam melafalkan bahasa Arab dan untuk memahami Al-Quran dan Al-Hadits dengan benar, dimana keduanya adalah sumber utama dalam syariat Islam.

Demikianlah pembahasan makalah tentang pengertian Ilmu Nahwu. Semoga bermanfaat ya ….

Baca juga :