Karakteristik dan Keunikan Bahasa Arab

Posted on

Karakteristik dan Keunikan Bahasa Arab – Assalamualaikum temen – temen, pada pembahasan kali ini, kita akan membahas makalah tentang Karakteristik dan Keunikan dari bahasa Arab. Sebagaimana sebelumnya kita juga sudah membahas makalah tentang Keunikan Bahasa Arab.

Untuk itu mari langsung saja kita simak ulasannya dibawah berikut ini !

Karakteristik dan Keunikan Bahasa Arab

Berikut ini adalah beberapa keunikan dan karakteristik dari bahasa Arab yakni sebagai berikut :

Bahasa Tertua dalam Sejarah

Menurut sejarah, mengenai sejak kapan bahasa Arab ini mulai ada memiliki perbedaan pendapat, namun kita perlu yakini bahwa bahwa bahasa Arab sudah ada sejak kurang lebih 15 abad yang lalu dan tidak mengalami perubahan hingga saat ini.

Hal ini dapat kita buktikan bahwa, kaum muslimin yang memahami bahasa Arab, saat ini ia mampu untuk memahami perkataan orang-orang Arab 15 abad yang telah lalu.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Seperti yang kita ketahui, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengherankan karena bukankah bagi kita yang sekarang ini memahami bahasa Arab mampu untuk memahami sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari hadits – hadits beliau yang disabdakan kurang lebih 15 abad yang lalu? bahkan sekarang ini kita juga mampu memahami perkataan para sahabat yang diucapkan pada waktu yang sama. Bahkan kita pun mampu memahami syair-syair Arab yang sudah ada sejak agama Islam belum ada.

Kistimewaan ini mutlak hanya ada pada bahasa Arab dan tidak ada pada bahasa yang lain serta inilah salah satu keunikan dari bahawa Arab.

Oleh karena itu, bahasa Arab merupakan bahasa tertua di dunia. Bahasa ini telah lama ada dan akan terus ada sepanjang masa karena Allah subhanahu wa ta’ala yang secara langsung menjaga dan melindunginya. Pada saat dunia menyaksikan punahnya berbagai bahasa yang ada dalam sejarah, di saat yang sama dunia akan menyaksikan terjaganya bahasa Arab sepanjang zaman. Hal ini juga diterangkan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an surat Al-Hijr : 9 :

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS. Al-Hijr : 9)

Dalam Kitab Asytatu Mujtamiat fi Al-Lughah wa Al-Adab, Abbas Mahmud Al-Aqqad, Halaman 16-17 dijelaskan :

“Dan kami meyakini bahwa bahasa Arab adalah bahasa tertua dibandingkan dengan mayoritas bahasa yang ada sekarang. Adapun bukti-bukti yang menunjukkan hal tersebut melebihi bukti-bukti yang digunakan sebagai dalil tuanya bahasa-bahasa kuno yang lain”.

Memiliki Al-I’rab

Karakteristik dan keunikan yang selanjutnya adalah dalam bahasa Arab memiliki “Al-I’rab”. Apa itu dimaksud dengan Al-I’rab?

Al I’rab adalah perubahan harakat huruf terakhir suatu kata dalam bahasa Arab.

Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad Ash-Shinhaji, rahimahullahu ta’ala mendefinisikan Al-I’rab dalam kitabnya yang masyhur, Al-Ajurumiyyah sebagai berikut :

Al-I’rab adalah perubahan harakat huruf terakhir suatu kata, dikarenakan perbedaan ‘amil (Yang dimaksud ‘amil adalah kata yang jika berubah maka berubah juga harakat huruf terakhir suatu kata) yang masuk atasnya, baik perubahan ini bersifat lafazh (yang tampak) atau secara taqdir (yang tidak tampak)”. (Kitab Syarh Muqaddimah Al-Ajurumiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Halaman 39)

Adanya dalam bahasa Arab istilah I’rab inilah yang merupakan alah satu dari sekian banyak karekteristik khusus yang dimiliki bahasa Arab.

Perubahan harakat huruf terakhir berarti berubahnya makna serta posisi atau kedudukan suatu kata, sehingga berkonsekuensi terhadap perubahan hukum yang dapat disimpulkan dari perubahan tersebut.

Hal ini tentu menjadi satu hal penting yang harus kita perhatikan untuk setiap muslim, khususnya bagi setiap penuntut ilmu syar’i. Adapun mengenai al I’rab ini dibahas secara khusus dalam ilmu Nahwu.

Apabila kita salah dalam menentukan harakat huruf terakhir dari suatu kata dalam bahasa Arab maka dapat menimbulkan kesalahpahaman makna. Hal tersebut akan berakibat pada kesalahan menyimpulkan suatu hukum dari suatu perkataan.

Hal ini tentu akan sangat berbahaya, terlebih jika menyangkut hukum syar’i suatu permasalahan. karena, seseorang bisa jadi salah dalam menentukan hukum syar’i jika salah dalam menentukan i’rab dari suatu kata.

Untuk memperjelas hal tersebut, mari kita perhatikan contoh dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut ini :

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Artinya : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Fathir : 28)

Apabila kita perhatikan lafazh (tulisan) “Allah” maka kita akan memukan harakat huruf terakhirnya adalah fathah, kerana posisinya di sini sebagai “maf’ulun bih” atau objek.

Dan adapun lafazh “ulama”, harakat terakhirnya adalah dhammah, karena posisinya sebagai “fa’il” atau subjek.

Ini merupakan harakat huruf yang benar yang kita temukan dalam Al-Qur’an.

Namun, apabila seandainya ada seseorang salah membaca ayat tersebut yaitu dengan mengubah harakat huruf terakhir dari lafazh Allah tersebut menjadi dhammah, lalu harakat huruf terakhir dari kata ulama menjadi fathah, maka ini akan mengubah makna ayat secara bertolak belakang dan berkonsekuensi akan melahirkan hukum yang salah.

Dan apabila terjadi demikian, maka makna ayat tersebut menjadi :
Sesungguhnya yang takut kepada para ulama di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah Allah”.

Sangat bertolak belakang maknanya. Oleh karena itu, penting bagi siapa saja yang ingin mempelajari bahasa Arab agar memperhatikan ilmu Nahwu secara khusus, agar tidak terjatuh ke dalam kesalahan seperti pada contoh di atas.

Demikianlah pembahasan makalah tentang karakteristik dan keunikan dari bahasa Arab. Semoga bermanfaat ya ….

Baca juga :