Teka – Teki Bahasa Arab Lebih Jago dari Imam Sibawaih – Umat Islam dalam segi ke- Ilmuan memiliki banyak tokoh – tokoh Ilmuan yang sangat banyak dan patutu untuk kita jadikan teladan dan dibanggakan. Sebab, melalui merekalah, ilmu – ilmu dalam khazanah Islam dapat terjaga sampai sekarang ini dan sampe seterusnya hingga akhir zaman.
Diantara banyak tokoh Ilmuan muslim tersebut, pada pembahasan kali ini kita akan membahas biografi dari salah satu orang Alim dan Imam dalam masalah ilmu bahasa Arab. Beliau adalah Abdullah bin Yusuf bin Ahmad bin Abdullah bin Yusuf, Abu Muhammad, Jamaluddin, Ibnu Hisyam.
Lalu bagaimana kisah – kisah sejarahnya ? mari langsung saja kita simak ulasannya dibawah berikut ini !
Nama dan Nasab Kelahirannya
Beliau bernama asli al-Imam al-Allamah Abdullah bin Yusuf bin Ahmad bin Abdullah bin Hisyam al-Anshari al-Mishri al-Khazraji asy-Syafi’i al-Hanbali. Beliau akrab dipanggil dengan nama Ibnu Hisyam.
Beliau memiliki gelar “Jamaluddin”, kunyahnya adalah Abu Muhammad, dan Muhammad ini adalah anaknya yang paling besar.
Tempat Kelahiran dan Pertumbuhannya
Ibnu Hisyam dilahirkan di Kairo pada bulan Dzul Qa’dah tahun 708 H/1306 M dan tumbuh besar di sana. Beliau mulai mempelajari banyak ilmu pada masanya yaitu berupa ilmu nahwu, sharaf, fiqh, qiraat, tafsir, adab dan lughat di hadapan para masyaikh pada zamannya dengan penuh kesabaran.
Beliau pernah bersyair: “Siapapun yang bersabar dalam menuntut ilmu, ia akan menggapai pencapaian. Siapapun yang ingin meminang kebaikan, hendaklah bersabar dalam pengorbanan.Siapapun yang tidak menundukkan nafsunya dalam menggapai sesuatu yang mulia, maka ia akan hidup lama sebagai orang yang hina.”
Setelah beliau mendalami ilmu-ilmu itu, kemudian beliau mengajar. Beliau mengajarkan ilmu bahasa Arab di Mesir dan Mekkah. Pada awalnya beliau bermadzhab Syafi’i, kemudian 5 tahun sebelum wafatnya beliau beralih ke madzhab Hanbali.
Baca : Buku Belajar Bahasa Arab Untuk Pemula
Sifat dan Keilmuannya
Ibnu Hisyam memiliki sifat menonjol yakni dikaruniai kecerdasan yang luar biasa dan hafalan yang kuat. Beliau sanggup melampaui kawan-kawannya pada banyak ilmu, seperti dalam ilmu nahwu, fiqh, adab, tafsir dan lughat, bahkan beliau melampaui para syaikh pada masanya itu.
Beliau menghafal Mukhtashar al-Kharaqi dalam tempo kurang dari 4 bulan saja. Adapun dalam aspek ilmu bahasa Arab, Ibnu Hisyam adalah seorang sastrawan, hanya saja beliau banyak berbeda dengan Abu Hayyan, salah seorang ahli nahwu pada masanya.
Dan dalam segi akhlaq, beliau dikenal tawadhu’, berbakti, penyayang, santun dan halus budi bahasanya, menjaga diri, bagus perjalanan hidupnya, istiqamah dan sabar dalam menuntut ilmu.
Para Guru dan Muridnya
Ibnu Hisyam memiliki riwayat belajar kepada para ulama pada masanya dalam ilmu bahasa Arab, fiqh, hadits, tafsir dan qiraat.
Diantara guru-gurunya tersebut adalah:
- Syaikh Syihabuddin Abdul Lathif bin al-Murahhal, kunyahnya adalah Abu Faraj (Ibnu Hisyam melaziminya dalam ilmu nahwu).
- Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Muhammad bin Numair, yang dikenal dengan Ibnu as-Siraj (Ibnu Hisyam belajar ilmu qiraah darinya).
- Syaikh Tajuddin Ali bin Abdullah at-Tibrizi.
- Syaikh Tajuddin Umar bin Ali al-Fakihani. (Ibnu Hisyam mempelajari syarah al-Isyarah darinya, satu kitab yang membahas ilmu nahwu).
- Imam Ibnu Jama’ah, salah seorang ahli hadits pada masanya. (Ibnu Hisyam belajar ilmu hadits darinya).
- Imam Abu Hayyan an-Nahwi, seorang ahli nahwu yang unggul pada masanya.
Adapun diantara murid-murid beliau diantaranya adalah :
- Muhibbuddin Muhammad, putra Ibnu Hisyam.
- Syaikh Jamaluddin Ibrahim bin Muhammad al-Lakhami.
- Sirajudin Umar bin Ali.
- Ibrahim bin Muhammad an-Nahwi. Ibnu Hisyam memiliki banyak murid, hanya saja kebanyakan dari mereka tidak dikenal dalam sejarah.
Madzhab Ibnu Hisyam
Ibnu Hisyam adalah seorang yang alim dan wara’. Beliau tidak tercela aqidahnya, agamanya dan suluknya.
Ketika dahulu beliau bermadzhab imam Syafi’i, kemudian di masa tuanya beliau beralih ke madzhab Hanbali.
Ada yang berpendapat lain, seperti Syaikh Yusuf bin Taghri Bardi bahwa : “Ibnu Hisyam pada awalnya seorang Hanafi, kemudian beralih menjadi Hanbali.” Wallahu’alam ….
Pendapat Para Ulama Tentang Ibnu Hisyam
Diakalangan para ulama, beliau merupakan seorang yang cerdas yang menguasai beberapa disiplin ilmu terutama dalam ilmu bahasa Arab.
Berikut ini adalah beberapa pendapat dari para Ulama diantaranya adalah :
Imam as-Subki berkata: “Ibnu Hisyam adalah ahli nahwu zamannya.” Sedangkan Syaikh ad-Damamini berkata kepada putra Ibnu Hisyam: “Andai saja Imam Sibawaih masih hidup, pastilah ia akan berguru kepada ayahmu dan membaca kepadanya.”
Ibnu Khaldun berkata: “Kami di Negeri Maroko, senantiasa mendengar kabar bahwa di Mesir ada seseorang bernama Ibnu Hisyam yang alim dalam ilmu bahasa Arab, yang lebih pakar dalam bidang nahwu melebihi Imam Sibawaih.”
Baca : Mari Mengenal Imam Sibawaih (امام سيبويه )
Karya-karya Ibnu Hisyam
Beliau telah menulis sekitar 50-an kitab. Sebagian hanya dikenal namanya karena hilang dalam proses peradaban sehingga tidak sampai ke tangan kita, sebagiannya lagi masih eksis dan sudah diterbitkan.
Karya-karya beliau diantaranya yang dapat kita sebutkan adalah: Al-I’rab ‘an Qawa’id al-I’rab, Qathr an-Nada wa Ball ash-Shada, Iqamat ad-Dalil ‘ala Shihat at-Tamtsil wa Fasadi Ta-wil, Audhah al-Masalik ila Alfiyah Ibni Malik, Risalah fi Ahkam Lau wa Hatta, Kifayah Ta’rif fi ‘Ilm at-Tashrif, Al-Kawakib ad-Durriyyah, Masa-il fi I’rab al-Quran, Syarh Qathr an-Nada wa Ball ash-Shada, serta masihbanyak lagi.
Wafatnya
Beliau wafat pada hari Kamis malam Jum’at pada bulan Dzul Qa’dah tahun 761 H/1360 M.
Beliau dikebumikan setelah shalat Jum’at di pemakaman ash-Shufiyyah di luar Bab an-Nashr, Kairo.
Demikianalah uraian singkat tentang Ibnu Hisyam yang cerdas dan dikenal lebih jago dari imam Sibawaih. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan pengetahuan kita …. Aamiin