Bilangan Oksidasi - Pengertian, Aturan, Contoh Soal Bilangan Oksidasi

Posted on

Rumusbilangan.com- Bab ini akan membahas mengenai materi bilangan oksidasi - pengertian, aturan, contoh Soal bilangan oksidasi dan pembahasannya lengkap.

Hallo sahabat, ketemu lagi dengan kita. Sebelumnya kita sudah membahas materi tentang materi Konfigurasi Elektron, sekarang kita akan melanjutkan kembali pembahasan mengenai Bilangan Osksidasi yang meliputi dari Pengertian, Aturan, Contoh Soal dan Pembahasannya.

Supaya tidak penasaran lagi, yuk kita simak langsung aja artikel ini 🙂

Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi

Pengertian Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi atau biasa dibetu Biloks adalah sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam sebuah atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang sudah diterima atau diserahkan.

Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif sedangka atom yang melepaskan elektron akan bertanda positif. Tanda (+) dan (-) pada biloks dituliskan sebelum angkanya, Contoh: +2, atau +1, sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, contoh: 2+ atau 3+.

Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang telah dibentuknya.

Bilangan oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam sebuah reaksi oksidasi dan reduksi.

Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi (Biloks)

Cara menentukan sebuah bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya yaitu: mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :

  1. Bilangan oksidasi unsur bebas (berbentuk atom atau molekul unsur) ialah 0 (nol).

Unsur bebas berbentuk atom.’ ialah:

- Bilangan oksidasi C dalam C yaitu 0

- Bilangan oksidasi Ca dalam Ca yaitu 0

- Bilangan oksidasi Cu dalam Cu yaitu 0

- Bilangan oksidasi Na dalam Na yaitu 0

- Bilangan oksidasi Fe dalam Fe yaitu 0

Baca Juga :   Struktur Tulang

- Bilangan oksidasi Al dalam Al yaitu 0

- Bilangan oksidasi Ne dalam Ne yaitu 0

Unsur bebas berbentuk molekul. Yaitu:

- Bilangan oksidasi H dalam H2 yaitu 0

- Bilangan oksidasi O dalam O2 yaitu 0

- Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 yaitu 0

- Bilangan oksidasi P dalam P4 yaitu 0

- Bilangan oksidasi S dalam S8 yaitu 0

2. Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif.

Unsur logam golongan 1 (sistem lama gol. IA) (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1. Yaitu:

- Bilangan oksidasi K dalam KCl, KNO3, atau K2SO4 yaitu +1

Unsur logam golongan 2 (sistem lama golongan. IIA) (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya adalah +2.

- Bilangan oksidasi Mg didalam MgO, MgCl2, atau MgSO4 = +2

Bilangan oksidasi unsur logam lainnya yaitu:

- Ag sama dengan +1

- Cu sama dengan +1 dan +2

- Hg sama dengan +1 dan +2

- Au sama dengan +1 dan +3

- Fe sama dengan +2 dan +3

3. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) ialah sama dengan muatan ionnya. Yaitu:

  • Bilangan oksidasi ion monoatom adalah Na+, Ca2+, Al3+, Cl-, dan 02- berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan -2.
  • Bilangan oksidasi ion poliatom adalah NH4+, SO42-, PO43- berturut-turut +1,-2, dan -3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner ialah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) pada senyawa biner ialah -1.’

  • Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS ialah -2.
  • Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 ialah -1.
Baca Juga :   Pengertian Curah Hujan

5. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya ialah +1.’

Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya yaitu -1′

Alasannya adalah dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H-. Biloks dari ion seperti hidrida ialah sama dengan muatan ion, dalam hal ini yaitu: -1.’

  • Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 ialah +1.
  • Bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 ialah -1.

6. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya ialah -2, kecuali :’, yaitu:

1. Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya ialah +2.

2. Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2 dan BaO2 , bilangan oksidasinya ialah -1.

3. Pada senyawa superoksida, seperti KO2 dan NaO2, bilangan oksidasinya ialah -½ . ‘

Bilangan oksidasi unsur O pada H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4 ialah -2.

7. Jumlah suatu bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa ialah 0 (nol). ‘

Jumlah pada bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom adalah sama dengan muatan ion poliatomnya tersebut.

Contoh Soal Bilangan Oksidasi

1. Tentukan biloks atom unsur yaang dicetak tebal dalam senyawa berikut ini:

  1. N2O5
  2. MnO4
  3. Cr2O72-
  4. Na2S2O7
  5. Al2(SO4)3

Jawab:

Bilangan oksidasi akan ditentukan, misalkan x:

1. Muatan N2O5 ialah sama dengan (2 x biloks N) + (5 x biloks O)

0 = (2x (x)) + (5 x (-2))

0 = 2x – 10

x = +5

Maka, biloks atom N dalam senyawa N2O5 adalah +5

2. Muatan MnO4 ialah (1 x biloks Mn) + (4 x biloks O) ialah:

-1 adalah (1 x (x)) + (4 x (-2))

-1 adalah x – 8

x adalah +7

Maka, biloks atom Mn dalam senyawa MnO4 adalah +7

Baca Juga :   Satuan Getaran

3. Muatan pada oksidasi Cr2O72- = (2 x biloks Cr) + (7 x biloks O) adalah:

-2 adalah (2 x (x)) + (7 x (-2))

-2 adalah 2x -14

x adalah +6

Maka, biloks atomCr dalam senyawa Cr2O72- adalah +6

4. Muatan pada unsur Na2S2O7 = (2 x biloks Na) + (2 x biloks S) + (7 x biloks O), ialah

0 = (2 x (+1)) + (2 x (x)) + (7 x (-2))

0 = 2 + 2x -14

x = +6

Maka, biloks atom S dalam senyawa Na2S2O7 adalah +6

5. Muatan pada Al2(SO4)3 = (2 x biloks Al) + (3 x biloks S) + (12 x biloks O), yaitu:

0 = (2 x (+3)) + (3 x (x)) + (12 x (-2))

0 = 6 + 3x -24

x = +6

Maka, biloks atom S dalam senyawa Al2(SO4)3 adalah +6.

Demikian pembahasan kita mengenai Bilangan Oksidasi, Baik dari pengertian, aturan-aturan pembentuknya serta contoh soal dan pembahasannya. Semoga bermanfaat …

Materi Terkait :