Sejarah Keunikan Sastra Arab - Sejak zaman jahiliyah, bangsa Arab sudah dikenal dengan keahlian mereka dalam berbahasa dan beretorika. Banyak orator dan pujangga yang namanya diabadikan dalam lembaran sejarah. Bahkan kutipan - kutipan orasi dan syair bangsa Arab masih eksis dibaca hingga dipelajari sampai sekarang.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas makalah tentang sejarah keunikan sastra Arab yang luar biasa. Fokus yang akan kita bahas pada artikel ini adalah bahwa menurut sejarah, dahulu bangsa Arab ada 3 Khutbah Unik Dalam Sejarah Sastra Arab. Yang pertama orang khutbah namun sama sekali dalam kata-katanya menggunakan huruf alif, yang kedua khutbah namun tidak menggunakan huruf bertitik dan ketiga khutbah tanpa menggunakan huruf ro’.
Ingin tahu bagaimana ceritanya, mari langsung saja kita simak ulasannya dibawah berikut ini !
Daftar Isi Artikel :
Tokoh Orator Bangsa Arab
Berikut ini adalah beberapa nama-nama orator hebat yang kisah sepak terjangnya sampai kepada kita saat ini dan bahkan masih kita gunakan sampai saat ini. Di antara tokoh - tokoh tersebut adalah :
- Qais bin Sa’idah Al-Iyadi.
Beliau adalah orang yang pertama kali berkata “ammaba’du” saat khutbah dan ia pula orator pertama yang berpidato sambil memegang tongkat. - Hani’ bin Qabishah Asy-Syaibani
Beliau dikenal dengan salah satu orasinya ketika pada perang Dzi Qaar yang mampu membakar semangat kaumnya hingga mampu mengalahkan Persia dan itu adalah kemenangan pertama bangsa Arab atas Imperium Persia. - Duwaid bin Zaid
- Zuhair bin Hubal
- Sahban bin Zufar bin Iyas
- Murtsid Al-Khair
- Utharid bin Zurarah
- Al-Harist bin Ka’ab Al-Mudzhiji
- Ka’ab bin Luay
- Abdul Muthallib
- Amru bin Suhail Al-A’lam
- Ash-Shabaah bin Shaifi
- Dan lain-lain.
Adapun untuk nama-nama penyair yang naskah syair-syair mereka diriwayatkan turun temurun, sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya.
Namun ada yang paling terkenal yaitu ashaabul-mu’allaqaatal-‘asyr ( أَصْحَابُ المُعَلَّقَاتِ العَشْرِ ), seperti : Imru-ul Qais Al-Kindi, Antarah bin Syaddad Al-Absi, Zuhair bin Abi Sulma Al-Muzani, dan lain-lainnya.
Baca : 7 Ulama Nahwu
3 Khutbah Unik Dalam Sejarah Sastra Arab
Dalam sejarah mencatat pada setiap zaman, akan selalu ada satu atau dua orang yang Allah swt. berikan karunia berupa kecerdasan dan keahlian yang jarang dimiliki oleh lazimnya orang pada umumnya.
Kemampuan tersebut bermacam-macam, namun dalam pembahasan ini, penulis akan fokuskan kepada pokok pembahasan yaitu tentang keahlian dan kecerdasan tentang kemampuan berorasi yang unik dan di luar kelaziman.
Dan sejarah telah mencatat dua nama, yaitu : Syayidina Ali bin Abi Thalib –radhiallahu‘anhu– dan Syayidina Washil bin Atha –rahimahullahu.
Kira - kira kemampuan unik seperti apa gerangan yang mereka miliki? Yuk kita ikutin terus pembahasannya dibawah berikut ini !
1. Khutbah Tanpa Huruf Alif ( ا )
Apa yang dimaksud dengan khutbah tanpa huruf Alif dan dimana keunikannya ? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak terlebih dahulu kisah dibawah berikut ini :
Suatu hari, pada saat para sahabat sedang duduk-duduk di majlis dan saling berdiskusi.
Kemudian seseorang dari mereka ada yang mengajukan sebuah pertanyaan, “Huruf apa yang paling ditemukan masuk dalam kata-kata ?“. Setelah masing-masing mengemukakan pendapatnya, mereka sepakat bahwa huruf itu yang dimaksud adalah huruf Alif ( ا ).
Itu artinya, bahwa hampir semua kata-kata bahasa Arab itu dimasuki oleh huruf Alif. Dan jumlah huruf yang bebas dari belenggu huruf Alif sangat sedikit seklai. Maka, hampir mustahil orang bisa berbicara tanpa menggunakan kata yang bebas dari huruf Alif.
Tak lama setelah diskusi tersebut, syayidina Ali bin Abi Thalib –radhiallahu‘anhu– bangkit, lalu ia berorasi.
Dan uniknya, orasi tersebut disampaikan tanpa menggunakan kata-kata yang ada huruf Alif di dalamnya. Itu semua dilakukan secara spontanitas atau tanpa persiapan sebelumnya.
Bukan sekedar unik, tapi sangat luar biasa!
Bahkan ketika melakukan obrolan biasa, seseorang pasti akan kesulitan untuk memilah - milah kata yang tidak ada huruf Alifnya, lebih - lebih ketika melakukan orasi serta didepan khlayak ramai, tentu akan lebih sulit lagi.
Bagaimana, unik bukan ? ini adalah salah satu karunia yang diberikan oleh Allah swt. kepada syaidina Ali bin Abi Thalib.
Dan berikut ini adalah isi pidato tersebut :
Baca : Makalah Makhorijul Huruf (مخارج الحروف)
2. Khutbah Tanpa Huruf Bertitik
Tokoh selanjutnya kali ini masih sama, yaitu syaidina Ali bin Abi Thalib –radhiallahu‘anhu-. Beliau adalah salah satu sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW. Selain dari segi keluasan ilmu dan hikmah yang dimilikinya, beliau juga dikenal sebagai sosok yang pemberani. Bukti nyatanya adalah saat Nabi hendak hijrah, ia rela mempertaruhkan nyawa menempati posisi tidur Nabi.
Sebagaimana sebelumnya sudah disampaikan tentang kehebatan beliau di saat berorasi tanpa huruf Alif. Maka yang kedua ini adalah bukti lain akan kehebatannya dalam beretorika yakni ketika beliau berkhutbah tanpa menggunakan huruf bertitik.
Huruf hijaiyyah seperti yang kita ketahui berjumlah 28 huruf. Kemudian dibagi menjadi dua yaitu huruf yang memiliki tanda titik dan huruf yang tidak memiliki tanda titik, yakni masing - masing jumlahnya ada : 15 untuk huruf bertitik sebagai pembeda antar huruf-huruf lainnya dan sisanya ada 13 huruf yang tidak memiliki tanda titik.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar di bawah berikut ini :
Berdasarkan gambar diatas, maka sudah terbayang, betapa sulitnya merangkai kata-kata hanya dengan 13 huruf saja. Hal ini memberikan kepada kita 2 pelajaran, yaitu :
Pertama : bahwa bahasa Arab sangat kaya akan kosakata dan pasangannya. Terbukti hanya dengan 13 huruf saja, seseorang masih bisa mengungkapkan isi hatinya kepada orang lain.
Kedua : kehebatan orang yang melakukannya. Jiklau bukan karena izin Allah dan kemudian keluasan ilmu dan kejeniusannya yang dikaruniakan-Nya, maka mustahil dia tidak akan mampu.
Dan berikut ini adalah isi pidatonya yang kalian bisa download dibawah berikut ini yang kita ambil dari sumber : https://www.al-islam.org/nutshell/files/nodots-id.pdf :
Baca : Buku Belajar Bahasa Arab Untuk Pemula
3. Khutbah Tanpa Huruf Ra’ ( ر )
Keunikan selanjutnya adalah khutbah yang pernah disampaikan oleh Washil bin Atha’ seorang pendiri pemahaman Mu’tazilah. Kejeniusannya yang dikaruniakan oleh Allah swt. menjadikan dia menjadi orang yang cerdas dan menjadi seorang pemimpin dan guru dari pemahaman yang ia cetuskan, mengharuskannya untuk sering tampil berbicara dan berorasi di hadapan publik. Sayang, pemahaman beliau (Mu’tazilah yang ia cetuskan) belum mampu menuntunnya ke jalan yang lurus, bahkan menggelincirkannya.
Namun, dengan segala kehebatan yang dimilikinya, ia tetaplah manusia yang juga mempunyai kekurangan, salah satunya adalah cadel, yaitu ia tidak mampu melafalkan huruf Ra dengan sempurna, layaknya kebanyakan manusia umumnya yang cadel.
Namun, karena kecerdasan yang dia miliki, atas izin Allah -‘azza wa jalla, ia mampu mengatasinya dengan baik. Ia bisa membuang jauh kata-kata yang mengandung huruf Ra, dan menggantinya dengan kata-kata yang secara makna masih sama.
Ini adalah kecerdasan yang luar biasa yang dimiliki oleh seoran guru dan pemimpin serta orator. Ia mampu membungkus rapi dan menyembunyikan aib atau kekurangan yang bisa mengundang cemooh manusia.
Bagaiamana, apakah kalian penasaran bagaimana kira- kira isi pidatonya ?Berikut ini kalian bisa download isi pidatonya pada link dibawah berikut ini :
Kemampuan - kemampuan merangkai kata seperti diatas merupakan kemampuan yang hanya bisa di lakukan oleh orang yang sudah ahli dalam ilmu tata bahasa.
Semoga postingan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.